© Liputan6.com
Juwita Bahar baru-baru mengejutkan publik dengan kabar mengenai dirinya yang sempat mengalami koma. Juwita mengungkapkan jika hal ini terjadi karena ia tak melakukan diet yang membuatnya tak mengonsumsi nasi.
Dilansir dari berbagai sumber, Juwita mengaku jika awalnya ia mengalami kenaikan berat badan di usia 8 tahun. Untuk mengurangi berat badannya, ia mengaku menjalani diet dengan tidak mengonsumsi nasi. Hal ini dijalaninya selama dua tahun.
Juwita pun juga didiagnosis mengalami meningitis yang menyerang otaknya. Namun Juwita meyakini jika tak makan nasi, menjadi salah satu penyebabnya mengalami koma sampai 15 hari.
Dilansir dari cnnindonesia.com, menurut Profesor ahli gizi FKUI Saptawati Bardosono menjelaskan bahwa diet tanpa nasi aman dilakukan jika kebutuhan karbohidrat masih bisa dipenuhi dari sumber lain.
" Diet tanpa nasi harusnya aman bila peran nasi bisa digantikan oleh sumber karbohidrat lain," kata Saptawati kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, jumlah kalori dan zat gizi saat menjalani diet juga perlu terpenuhi. Menurut Saptawati, koma karena diet yang ketat dapat dikaitkan dengan kadar gula darah yang turun drastis. Kondisi ini dalam medis disebut hipoglikemia.
" Biasanya koma karena diet yang ketat dikaitkan dengan kadar gula darah yang turun drastis sehingga sangat rendah dan mengakibatkan koma tersebut," kata Saptawati.
Pada kasus Juwita Bahar, penyebab koma baru dapat diketahui secara pasti setelah menjalani pemeriksaan menyeluruh. Koma yang dialaminya juga dapat terjadi karena virus meningitas yang dialaminya,
" Ini sangat klinis ya. Bisa jadi koma nya karena virus atau bakteri penyebab meningitisnya masuk ke sawar otak ya," kata Saptawati.
Jadi, diet nasi belum tentu jadi alasan Juwita Bahar mengalami koma hingga 15 hari ya. Ada berbagai faktor yang dapat menjadi penyebabnya.