© Twitter.com/angryasianman
Kita pasti mendengar sering PMS. Ya, fenomena ini biasanya dikaitkan terhadap kaum perempuan yang mau mens. Fenomena ini kerap membuat cewek jadi gampang sensitif, pokoknya gak enak banget buat diajak bercanda bahkan hanya sekadar ngomong.
Ternyata oh ternyata, PMS gak cuma dimiliki oleh kaum wanita. Fenomena ini ternyata juga dimiliki oleh pria. Kalau tiba-tiba cowokmu mudah marah dan sensitif, itu berarti dia lagi punya fenomena ini. Tapi masa cowok juga mens?
Bukan, bukan mens kok. Pada pria, melansir dari Healthline, fenomena ini disebut dengan Irritable Male Syndrome (IMS). Ya, fenomena ini gak sama dengan PMS ya, tapi mirip. Sebab, kalau PMS karena mau mens, kalau pria kan gak mens, Kakak. Yang sama adalah gejalanya.
Ya, sesuai namanya, gejala utama yang dimiliki pria dengan IMS adalah gampang tersinggung alias sensitif abis, gampang marah. Selain itu, depresi dan kurangnya rasa percaya diri bisa juga menjadi gejala. Akibatnya jadi sulit tidur, gak konsen, dan sedikit energi. Bahkan, bisa-bisa menyebabkan rendahnya dorongan seksual sampai disfungsi ereksi.
Penyebab utama pria dengan IMS adalah penurunan hormon testosteron. Sedangkan hormon testoteron merupakan hormon kunci pada reproduksi pria, yang juga memengaruhi massa otot dan pertumbuhan rambut. Bisa dibilang, kesejahteraan kehidupan pria ini sangat tergantung pada hormon tersebut.
Sebab, hormon testoteron sangat berkaitan dengan kepercayaan diri seorang pria, kebugarannya, energinya, dan juga dorongan seksualnya. Biasanya, hormon testoteron akan menurun secara bertahap ketika seorang pria sudah saat umur pria mencapai 30-an. Makanya, fenomena ini juga disebut dengan Andrapause yang berhubungan erat dengan penuaan para pria.
Hal yang perlu diperhatikan adalah gaya hidup. Kalau cowokmu lagi IMS, bilangin untuk jaga pola makannya. Suruh makan yang sehat dan bergizi, serta hindari makanan tinggi lemak dan banyak kandungan gula. Apalagi minum alkohol, jangan deh!
Jangan lupa untuk olahraga secara rutin. Yap, ini penting banget untuk menjaga kadar hormon testoteron. Setidaknya, lakukan olahraga 30 sampai 40 menit setiap harinya.
Kalau secara medis, ada sih pengobatan utamanya, yaitu dengan melakukan sebuah terapi penggantian hormon testoteron. Caranya adalah dengan menyuntikkan secara teratur dari versi sintetis hormon tersebut. Cara ini dapat membantu mengembalikan vitalitas dan juga karakteristik lainnya yang dipengaruhi oleh penurunan kadar hormon testoteron ini.
Nah buat para cewek-cewek, mulai sekarang stop ngatain cowok kamu yang lagi emosian dengab " Marah-marah aja kayak cewek lagi PMS." Sebab, ya cowok juga bisa merasakan emosi apa yang para cewek alami.