© Heraldbulletin.com / Sunday Alamba
Minggu lalu Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengklaim di Gedung Putih bahwa Departemen Obat dan Makanan alias Food and Drug Administration (FDA) sudah menyetujui obat klorokuin dengan sangat untuk mengobati Covid-19.
Melansir dari Edition.cnn.com, Donald Trump mengatakan, "Ini menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan--sangat, hasil awal yang sangat menggembirakan. Dan kita akan dapat membuat obat itu tersedia segera. Dan karena itulah FDA begitu hebat. Mereka--mereka telah mengajukan persetujuan proses; itu telah disetujui. Mereka mempersingkat dari berbulan-bulan menjadi segera. Jadi kita akan dapat mendapatkan obat itu dari resep atau persetujuan negara."
Setelah pengklaiman Donald Trump atas klorokuin, tiga (3) warga di Nigeria keracunan akibat overdosis konsumsi obat tersebut dan telah dilarikan ke rumah sakit. Atas kejadian ini, Kepemerintahan Nigeria pun memberi mengeluarkan peringatan atas pemakaian obat ini. Sebab, konsumsi obat ini meningkat setelah pernyataan Donald Trump tersebut.
Setelah pengklaiman dari Donald Trump, minat warga Nigeria yang panik terharap obat klorokuin melonjak drastis. Karena hal ini, harga obat tersebut pun juga naik drastis.
Seorang pria melaporkan kenapa CNN bahwa apotek yang terletak dekat dengan rumahnya di daratan Lagos, menyatakan kenaikan harga drastis obat klofokuin hingga lebih dari 400 persen dalam hitungan menit.
Seorang pengacara di Lagos, Kayode Fabunmi, menjelaskan, " Apoteer Tahu pasar dan berkata kepada setiap yang masuk: 'Kamu tahu kan Donald Trump bilang ini (klorokuin) bisa menyembuhkan virus corona', dan harganya terus bertambah. Harga aslinya 200 naira, tapi kemudian menjadi 500 naira, dan terakhir menjadi 1000 naira ketika saya di sana."
Padahal, Kementerian Kesehatan Nigeria menyatakan belum ada bukti kuat bahwa klorokuin bisa menyembuhkan virus corona. Bertolak belakangan dengan apa yang dikatakan Donald Trump, FDA bahkan setelah rapat menyebut mereka belum menyepakati bahwa obat tersebut bisa digunakan untuk mengobati virus corona. Mereka masih menelitinya.
Seorang manager program tanggap darurat Afrika yang bekerja untuk World Health Organization, dr. Michel Yao, mengatakan bahwa sebenarnya sudah ada 20 obat dan vaksim dalam jumlah yang sama sudah dalam masih uji klinis. Tapi tetap saja masih terlalu cepat untuk membuat rekomendasi tentang kemanjuran apapun untuk pengobatan virus corona.
" Posisi WHO sudah jelas. Obat apa pun itu harus didasarkan pada bukti. Sedangkan kami belum punya bukti dari uji coba apapun yang memungkinkan WHO memberikan rekomendasi resmi. Semua ini sedang dalam masa proses, jadi sulit untuk kami merekomendasikan pada tahap ini bahwa (apakah) obat apa pun dapat digunakan untuk pengobatan virus corona," jelasnya. " Jadi, masih terlalu dini untuk memutuskan apakah klorokuin... setidaknya bagi WHO untuk merekomendasikannya sebagai obat virus corona."
Untuk di Indonesia sendiri, Jokowi Widodo menyatakan penggunaan klorokuin masih menjadi second line, bukan first line, karena memang belum pernyataan jelas bahwa obat Covid-19 sebenarnya belum ada. Jadi, jangan langsung percaya omongan orang ya. Cek dulu kebenaran dari sumber yang terpercaya.