© The Human Plant
Belakangan, virus corona mewabah di Wuhan, China dan sudah menyebar ke sejumlah negara di dunia. Masyarakat diminta untuk mengenakan masker sebagai bentuk pencegahan, termasuk di Indonesia. Namun, seberapa efektif masker untuk mencegah virus corona?
Melansir CNN (27/1), Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, menjelaskan bahwasanya masker dianjurkan untuk dipakai oleh orang yang memiliki gejala atau penyakit batuk dan pilek termasuk karena virus corona. Hal ini untuk mencegah percikan-percikan yang mengandung virus dari batuk atau bersin yang lepas ke udara begitu saja. Masker yang disarankan adalah masker N95.
" Sebetulnya bukan hanya untuk corona, tapi untuk semua orang yang sedang batuk pilek dianjurkan memakai masker," kata Erlina.
Bagi orang sehat, masker tidak perlu dipakai jika tidak berhubungan langsung dengan orang sakit. Hanya saja, penggunaannya akan membantu mengurangi risiko penularan.
Dikutip dari Express (27/1), ahli dari University of London David Carrington menyebut masker tidak efektif menangkal virus karena tidak memiliki filter. Namun, memakai masker akan membantu menurunkan risiko tertular virus karena percikan bersin atau batuk.
Hal yang harus diingat adalah, masker harus langsung dibuang agar tidak menular ke orang lain, dalam kata lain, sekali pakai. Masker tak boleh dipakai berulang kali karena virus akan bertumpuk di dalamnya.
Sebagai penutup, Erlina menyarankan untuk sebisa mungkin menghindari kontak dengan orang sakit, menjaga kebersihan seperti cuci tangan, dan makan makanan bergizi.