Film Tilik Ambil Tema Pergibahan, Ternyata Bisa Bagus Lho Buat Kesehatan!

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Jumat, 21 Agustus 2020 16:27
Film Tilik Ambil Tema Pergibahan, Ternyata Bisa Bagus Lho Buat Kesehatan!
Masa siih?

Film pendek berjudul Tilik merupakan film yang sedang viral di berbagai media sosial. Tokoh yang menjadi pusat dalam film tersebut adalah Bu Tejo, yang suka sekali bergibah alias bergunjing bersama ibu-ibu lainnya.

Mereka melakukan perjalanan ke kota untuk menjenguk Bu Lurah. Memakan waktu yang lama, Bu Tejo dan ibu-ibu lainnya pun lebih menghabiskan waktu untuk bergunjing alias bergibah tentang seseorang gadis desa bernama Dian.

Tapi kira-kira, pergibahan itu bagus nggak sih untuk kesehatan?

1 dari 4 halaman

Manfaat Gibah

Fim Tilik sangat sukses mengambil hati masyarakat dalam waktu singkat. Mungkin, hal ini dikarenakan film tersebut mengambil tema perghibahan. Relate banget kan, setiap hari pasti kalian nggak mungkin nggak gibah bukan?

Namun kalian tau nggak? Gibah menurut penelitian bisa bagus untuk kesehatan lho! Melansir dari House of Wellness, penelitian tersebut diungkapkan oleh University of Pavia di Italia.

Penelitian mengungkapkan bahwa ternyata bergibah alias bergosip mampu melepaskan hormon oksitosin dalam proporsi yang jauh lebih besar, dibandingkan dengan model percakapan lainnya.

Sedangkan hormon oksitosin merupakan hormon bahagia yang dilepaskan dalam tubuh. Oleh karena itu, melansir dari Psychology Today, bergunjing atau bergibah bisa mengatasi kecemasan.

2 dari 4 halaman

Dampak pada Lingkungan

Bu Tejo

Tapi tentu saja, pergibahan ada dampaknya buat lingkungan. Masih dari House of Wellness, Dr Kim Peters dari University of Queensland School of Psyhology, mengatakan bahwa bergibah bisa meningkatkan pemahaman grup dan masyarakat di mana seseorang hidup.

Mereka menjadi paham tentang nilai-nilai atau norma sosial di lingkungan sekitar mereka. Sehingga mereka tahu bagaimana harus berperilaku. Istilah gampangnya bergibah bisa membuat semacam 'self-improvement'.

3 dari 4 halaman

Konsenkuensi Bergibah

Orang yang bergibah berarti mereka sudah memantau orang yang sedang digibahkan. Ketika sudah mencapai kesimpulan tentang seseorang itu, mereka bisa tak berhenti di titik gibah saja.

" Bergibah memungkinkan kita untuk memantau reputasi orang lain, dan dengan mempelajari perilaku mereka, kita berada dalam posisi yang lebih baik untuk memutuskan apakah kita harus atau tidak mempercayai mereka (orang yang digibahin) di masa depan," ucap Profesor Jolanda Jetten, pemimpin penelitian University of Queensland.

Beri Komentar