© Healthline.com
Gangguan mental memang merupakan penyakit yang masih dianggap sebelah mata bagi sebagian besar masyarakat. Hal ini disebabkan karena stereotip atau stigma masyarakat yang secara umum masih mengira jika mengalami gangguan mental membuat seseorang menjadi gila.
Padahal dilansir dari hellosehat, Konsep gangguan jiwa menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia (PPDGJ) adalah gejala klinis yang bermakna, menimbulkan penderitaan, dan disabilitas dalam beraktifitas sehari-hari.
Namun karena adanya stereotip, banyak masyarakat Indonesia yang tidak ingin disebut memiliki gangguan mental, bahkan jika dirinya menyadari memiliki gangguan ini pun, banyak juga yang tidak ingin memeriksakannya ke dokter. Tentu saja karena khawatir dengan sterotip masyarakat umum.
Tak sedikit yang beranggapan jika gangguan mental tak perlu dirujuk ke dokter karena dapat sembuh dengan sendiri. Nyatanya itu sungguh salah. Padahal gangguan jiwa berbahaya lho jika tak segera diperiksakan.
Orang yang memiliki gangguan mental tentu akan mempengaruhi kehidupannya, entah itu di sekolah, diperkuliahan atau di pekerjaannya.
Hal ini karena gangguan mental adalah masalah yang berkaitan dengan fungsi normal otak yaitu mengolah informasi, menyimpan informasi (daya ingat), berpikir logis, serta mengambil keputusan.
Memiliki gangguan jiwa akan berpengaruh pada kehidupan secara umum. Bahkan menjalani hari-hari dan berhubungan sosial pun tidak akan terasa nyaman dan akan sangat mengagnggu, tak hanya diri sendiri namun juga orang lain.
Pada normalnya, tidak ada orang sehat yang akan bunuh diri. Karena itu lah jika gangguan jiwa tak ditangani atau segera diperiksakan, maka gangguan mental dapat membuat seseorang berujung pada kematian.
Jadi membiarkan gangguan mental karena dapat sembuh dengan sendiri merupakan mitos. Jika kamu atau orang sekitarmu memiliki gangguan ini, segera periksakan pada dokter yang berkaitan dengan segera ya.
