© 2021 Shutterstock.com
Gejala DBD pada orang dewasa dan anak-anak sebagian besar hampir serupa. Namun, ada beberapa gejala yang secara frekuensi dan gejala klinis berbeda secara signifikan.
Setiap tahunnya, ada jutaan kasus demam berdarah parah di seluruh dunia dan yang paling umum terjadi di Asia Tenggara. Penyakit ini terjadi karena gigitan nyamuk Aides yang terinfeksi virus dengue. Bila terlambat tertangani, bukan tak mungkin bila penyakit ini berujung pada kematian.
Gejala demamm berdarah umumnya mcul di hari ke-empat sampai ke-tujuh setelah tergigit. Rasa akit yang dirasa penderita umumnya ringan dan bisa pulih dalam waktu lebih dari satu minggu. Ttapi kayak yang udah Diadona bilang, bila tak tertangani dan gejalanya memburuk, maka bisa mengakibatkan hilangnya nyawa penderitanya.
Meski kerap menimpa anak kecil, tapi penyakit ini juga bisa menimpa orang dewasa. Seperti apa gejala DBD orang dewasa, yuk simak uraian Diadona berikut ini.
Secara umum, gejala demam berdarah meliputi:
Sakit kepala parah biasaya bakalamn muncul beberapa jam setelah demam. Sakit kepala sebagai demam berdarah ini biasanya terjadi di sekitar dahi lalu berlanjut di belakang mata.
Saat mengalami gejala DBD ini, penderita juga akan merasakan tubuh yang menggigil dan keluar keringat dingin.
Gejala demam berdarah berupa masalah pencernaan ini mungkin terjadi pada beberapa orang. Ditambah, penderita mungkin mengalami bagian perut dan punggung yang nggak nyaman.
Gejal-gejala tersebut tak selalu muncul pada pasien. Maka, untuk mendiagnosa pebyakit ini diperlukan uji laboratorium, tak cukup dari gejala yang ditampilkan
Ada beberapa gejala DBD pada orang dewasa yang muncul lebih signifikan seperti :
Sementara itu, gejala DBD berupa muntah dan juga ruam lebih berkaitan dengan anak-anak.
Data gejala DBD pada orang dewasa ini didapat dari penelitian di Brasil oleh Souza dkk, yang melibatkan 5686 orang, dimana 85 % nya adalah ornag dewasa dan sisanya adalah anak-anak berumur kurang dari 15 tahun.
Namun temuan gejala DBD pada orang dewasa dan anak-anak pada penelitian tersebut memiliki bias. Peneliti mengungkapkan hasil penelitian yang mereka dapatkan memiliki perbedaan dengan berbagai penelitian.
Gejala DBD pada orang dewasa seperti sakit kepala yang lebih sering, nyeri sendi dan nyeri di belakang mata kemungkinan karena kesulitan anak-anak dan orang dewasa dalam mengidentifikasi gejala.
Namun perlu diingat bahwa gejala DBD pada orang dewasa mungkin saja berlangsung ringan, terkecuali bila infeksi sudah sering terjadi. Risiko penyakitnya juga lebih rendah, meski pendarahan organ lebih sering terjadi.
Gejala DBD pada orang dewasa di awal kemungkinan meliputi demam dan nyeri otot, tulang dan sendi yang terjadi di beberapa jam pertama. Selanjutnya, pasien mungkin merasakan sakit kepala, menggigil, ruam atau bintik kemerahan serta pembengkakan kelenjar getah bening. Beberapa orang mungkin mengalami sakit tenggorokan, muntah, mual , sakit perut atau punggung, dan kehilangan nafsu makan.
Kadang, gejala yang muncul sangat ringan dan disalah artikan sebagai penyakit infeksi virus lainnya.
Gejala DBD tersebut biasanya cuman berlangsung satu minggu trus menghilang, lalu digantikan dengan ruam kemerahan yang menutupi tubuh dan juga wajah.
Sebuah jurnal review menuliskan bahwa bintik-bintik kemerahan di kulit akibat pendarahan juga mungkin terjadi pada demam berdarah orang dewasa. Namun, muntah darah sebagai gejala DBD pada orang dewasa kemungkinan bukan karena syok pendarahan, melainkan manifestasi dari penyakit tukak lambung yang sebelumnya diderita.
Melansir Web MD, nggak ada pengobatan khusus yang yang bisa digunakan untuk penyakit ini. Bila merasakan gejala DBD pada orang dewasa seperti di atas, nggak ada salahnya untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Kemungkinan dokter akan menggunakan pereda nyeri serta menyarankan pasien untuk banyak istirahat dan banyak konsumsi air putih. Pemeriksaan cepat dan tepat penting banget untuk menghindari terjadinya pendarahan organ.
Gejala DBD pada orang dewasa bisa saja berbeda ketimbang yang dialami oleh anak-anak. Memang ada perbedaan gejala klinis, namun tak menutup kemungkinan itu terjadi karena perbedaan identifikasi gejala oleh orang dewasa dan anak-anak.
Namun yang lebih penting adalah bagimana menangani gejala dengan cepat dan tepat. Bila kamu merasakan hal-hal seperti yang udah Diadona sebutkan di atas, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter ya!