© 2020 Shutterstock.com/airdone
Gejala penyakit jantung pada wanita biasanya nggak muncul di awal penyakit, dan baru ketahuan saatmereka terkena serangan jantung. Apakah bentuknya berbeda dengan laki-laki?
Dikutip dari Mayo Clinic, sebenarnya gejala penyakit jantung pada wanita nggak jauh berbeda dengan pada pria kok. Misalnya, nyeri dada, merasa ada yang nggak nyaman di dada selama beberapa menit.
Tapi, nyeri dada pada gejala penyakit jantung pada wanita ini nggak selalu parah dan biaanya bukan merupakan gejala yang plaing nyata. Kadang, mereka cuman ngerasa kayak ada yang menekan dan sesak. Dan mungkin banget lho para wanita mengalami serangan jantung tanpa merasakan nyeri di bagian dada.
Jantung lemah muncul saat otot jantung nggak bisa memompa darah dari jantung ke jaringan atau organ tubuh. Jantung lemah sendiri merupakan peyakit di mana ada kelemahan di otot jantung. Akibatnya, jantung jadi lebih sulit memompa darah ke seluruh tubuh.
Sebuah penelitain menunjukkan kalau tingkat kematian akibat jantung lemah pada wanita itu lebih tinggi ketimbang pria. Ini terjadi kemungkinan karena kurangnya kesigapan membawa pasien ke unit medis darurat.
Secara umum, gejala penyakit jantung pada wanita jenis kardiomiopati, atau jantung lemah, diantaranya:
Dibandingkan dengan dekade sebelumnya, tingkat penyakit jantung pada orang tua menurun. Namun, meningkat pada mereka yang lebih muda yaitu antara 35 - 54 tahun.
Ini kemungkinan karena berbagai faktor risiko, diantaranya tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, dan pola hidup.
Namun juga ternyata konsumsi pil KB bisa meningkatkan risiko mengalami gumpalan darah di otak, yang kemudian bisa bnaget memunculkan gejala penyakit jantung pada wanita.
Gejala penyakit jantung pada wanita nggak melulu berpusat pada nyeri di sekitar dada, karena lebih cenderung muncul dalam bentuk berikut:
Menjalani gaya hidup yang segat bisa membantu mengurangi risiko dan munculnya gejala penyakit jantung pada wanita. Coba deh startegi dan pilihan gaya hdiup yang menyehatkan jantung berikut:
Secara umum, setiap orang harus melakukan olahraga ringan, misalnya jalan cepat selama paling nggak 30 menit dalam 5 hari seminggu.
Berat badan berlebih bisa meningkatkan risio terjaidnya penyakit jantung.
Untuk menekan risiko penyakit jantung yang pada akhirnya memunculkan gejala penyakit jantung pada wanita, maka perhatikan konsumsi makanan ya. Misalnya, pilihlah biji-bijian utuh, beragam buah dan sayuran, produk susu rendah lemak atau bebas lemak, dan daging tanpa lemak.
Stres bisa menyebabkan arteri mengencang yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung.
Di Amerika Serikat misalnya, sekitar 6 persen wanita di atas umur 20 tahun punya penyakit jantung koroner. Risiko ini meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Gejala penyakit jantung koroner pada wanita cenderung terjadi tanpa adanya nyeri klasik yang khas untuk penyakit jantung, atau iskemia miokard atau kekurangan pasokan darah ke organ yang terjadi cenderung tanpa rasa nyeri.
Gejala penyakit jantung pada wanita yang seolah diam-diam dan khas itu kayaknya harus diketahui banyak orang ya, mengingat cenderung berbeda dengan serangan jantung yang kita ketahui secara umum. Padahal, faktor risiko yang dimiliki oleh wanita juga lebih banyak. Ayok para wanita kita kenali diri kita juga ya!