©english.newstracklive.com
Kamu mungkin sering mendengar penyakit yang disebut dengan gejala tipes. Lalu, apa bedanya dengan penyakit tipes itu sendiri?
Sebenarnya kedua merujuk pada penyakit yang sama. Hanya saja ketika dokter melakukan diagnosis gejala tipes ke kamu, mungkin memang karena yang sedang kamu alami adalah gejala tipes itu sendiri.
Gejala tipes bisa terjadi karena keberadaan bakteri penyebab tipes yang masuk ke tubuh dalam kondisi daya tahan tubuh kamu yang sedang menurun.
Selain dari makanan dan minuman, gejal atipes bisa terjadi melalui kontak langsung dengan ornag yang sedang terinfeksi. Kamu bisa mengalami infeksi bakteri S. typhi dan berakibat gejala tipes saat kamu mengonsumsi makanan yang ditangani oleh orang yang sedang demam tifoid.
Gejala tipes dapat terlihat setelah 1 - 2 minggu sejak bakteri masuk ke dalam tubuh. Masa inilah yang disebut dengan masa inkubasi.
Nah, setelah bakteri masuk melalui mulut, kemudian bakteri menghabiskan waktu selama 1-3 minggu di dalam ususmu. Selanjutnya, bakteri ini akan masuk ke dalam aliran darah dengan menembus dinding usus.
Selanjutnya, dari aliran darah, maka bakteri ini dapat menyebar ke dalam jaringan dan organ dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh kamu mungkin hanya bisa melawan bakteri tersebut dengan sedikit perlawanan karena bakteri hidup di dalam sel tubuhmu.
Apa saja yang mungkin kamu rasakan sebagai ciri-ciri dari gejala tipes tersebut?
Demam yang mulai rendah dan meningkat setiap hari, kemungkinan mencapai setinggi 104,9 F (40,5 C)
Gejala tipes yang paling sering terjadi adalah demam. Gejala ini merupakan hasil dari proses peradangan dalam tubuh yang dipicu kerja sistem imun saat melawan infeksi bakteri Salmonella Typhii.
Demam akibat tipes biasanya akan meningkat secara bertahap setiap harinya, dan bisa mencapai 35° hingga 40º Celsius.
Sakit kepala merupakan gejala tipes yang biasanya terjadi disertai dengan demam.
Demam menjadi pertanda bahwa tubuh tengah kesulitan mengatur suhu tubuh. Oleh karena itu, demam dapat memicu pelepasan zat-zat kimia peradangan yang dapat memicu sakit kepala.
Seseorang yang terkena gejala tipes sering sekali merasa tubuhnya lemas dan tidak berenergi. Hal ini dikarenakan gejala tipes yang berupa diare akan membuat tubuh terus membuang banyak cadangan cairan dan elektrolitnya lewat feses serta keringat.
Padahal, cairan elektrolit berfungsi membantu otot supaya bekerja dan berkontraksi dengan baik. Maka tak heran jika tubuh Anda akan terasa lebih lemas, lesu, dan tidak bertenaga.
Kondisi berkeringat merupakan salah satu ciri-ciri yang terjadi saat kamu mengalami gejala tipes. Ini berhubungan dengan terjadinya demam. Karena saat demam, suhu tubuh akan meningkat sehingga kamu merasa panas. Kemudian kamu akan mudah berkeringat meski sedang tidak bergerak aktif.
Salah satu gejala tipes lainnya adalah menurunnya nafsu makan. Gejala ini merupakan bentuk respons tubuh saat sistem imun melawan bakteri penyebab infeksi.
Akibatnya, otak melepas zat-zat peradangan yang memberikan sinyal ke sistem saraf pusat untuk memicu pelepasan leptin. Leptin adalah salah satu jenis hormon yang dapat menekan nafsu makan.
Karena gejala tipes merupakan infeksi yang menyerang permukaan, maka salah satu gejala tipes yang paling umum yakni adanya masalah pada sistem tersebut. Diantaranya diare atau sembelit.
Di indonesia, gejala tipes merupakan penyakit yang banyak terjadi, terlebih pada anak-anak. Di beberapa negara maju hal ini masih jarang, bahkan di Selandia Baru pun hanay ditemukan 40 kasus per tahun. Hal tersebut kemungkinan karena faktor kebersihan yang mereka jalani.
Anak dengan gejala tipes biasanya akan mulai membaik setelah 2 - 3 hari dilakukan perawatan. Untuk melengkali pengobatan, berikan cairan yang banyak karena mereka mungkin mengalami dehidrasi yang parah.
Pemberian acetaminophen pada gejala tipes dapat dapat membantu mengurangi demam dan membuat anak merasa lebih nyaman. Jika gejala tipes yang berlangsung lama, atau pergi dan muncul lagi, maka nggak ada salahnya utnuk datang ke dokter.
Anak-anbak dnegan gejala tipes sebaiknya beristirahat di rumah sampai benar-benar sembuh dan bakteri tersebut hilang. Mengapa? Karena sangat rentan terjadinya penularan gejala tipes.
Gejala penyakit tipes dan tipes sendiri merujuk pada penyakit yang sama. Karena sering banget menimpa ornag-orang dis ekitar kita, yuk pahami apa saja yang bsia kita lakukan untuk mencegah terjadinya gejala tipes.
Sering mencuci tangan dalam air sabun yang panas adalah cara terbaik untuk mmencegah gejala tipes. Cuci sebelum makan, menyiapkan makanan dan setelah menggunakan toilet. Bawalah pembersih tangan berbahan dasar alkohol untuk saat-saat ketika air tidak tersedia.
Air minum yang terkontaminasi adalah masalah khusus di daerah di mana demam tifoid adalah endemik.
Karena produk mentah mungkin saja terkontaminasi bahkan ketika sudah dicuci. Mengapa? Karena bakteri dari air bisa saja menempel dalam bahan makanan tersebut. Untuk menghindari gejala tipes, ada baiknya untuk makan buah yanbg telah dikupas atau sayuran yang matang.
Pilih makanan yang baru saja dihidangkan, bukannya telh lama ada di suhu kamar. Karena hal tersebut sangat rentan adanya kontaminasi bakteri.