© 2021 Felipe Dana, Keystone
Gejala zika umumnya ringan, bahkan nggak nampak di sebagian penderitanya. Namun sangat berbahaya bila virus menginfeksi ibu hamil karena bisa menyebabkan bayi lahir dengan kondisi mikrosefali dan kelainan bawaan lainnya.
Virus zika menyebar melalui nyamuk Aedes yang aktif di siang hari, hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi, melalui drah dan jaringan tubuh serta dari ibu kepada janin yang dikandungnya.
Virus ini diidentifikasi pertama kali di tahun 1947 melalui air liur monyet, yang kemudian diidentifikasi di manusia pada tahun 1952 di Uganda dan Republik Persatuan Tanzania. Bagaiama dengan di Indonesia?
Dikutip dari laman Alo Dokter, tercatata hanya ada 4 kasus virus zika dalam rentang waktu 1981 sampai 2016.
Gejala zika umumnya berlangsung ringan, bahkan tanpa gejala sama sekali. Alhasil, mereka tak tahu bahwa mereka memiliki penyakit ini di dalam tubuhnya. Menurut Mayo Clinic, cuman 1 dari 5 orang yang menunjukkan adanya gejala tersebut.
Gejala zika biasanya muncul antara 3 sampai 14 hari setelah terinfeksi. Saat muncul, gejala akan berlangsung sekitar 2 sampai 7 hari.
Gejala zika yang muncul antara lain:
Tanda dan gejala zika yang lain, mungkin diantaranya
Gejala zika ini hampir mirip dengan gejala penyakit akibat gigitan nyamuk seperti demam berdarah atau chikungunya, namun versi ringan. Penderita juga hanya akanmerasakans akit paling lama sekitar satu minggu.
Sayangnya, tak ada obat untuk penyakit ini, pun juga vaksin belum tersedia untuk zika. Seorang penderita bisa melakukan perawatan berikut untuk mengobati gejala zika, yakni:
Secara umum, gejala zika sama di berbagai usia dan jenis kelamin. Dan penyakit ini nampak ringan bukan? Tapi jangan salah, seperti halnya infeksi virus Rubella, penyakit ini sangat berbahaya bila menimpa ibu hamil dan menularkan pada bayinya.
Ibu hamil yang terinfeksi virus zika bisa menyebabkan keguguran dan mikrosefali, yakni kondisi otak bawaan yang berpotensi fatal.
Mikrosefali adalah kondisi bayi lahir dengan kepala kecil karena otak mereka yang nggak berkembang sepenuhnya di dalam kandungan. tingkat keparahan mikrosefali ini beragam. Namun pada kasus parah, mikrosefali bisa menyebabkan kematian karena otak bayi yang nggak berkembang nggak mampu mengatur fungsi-fungsi vital di dalam tubuh.
Bila bayi-bayi dengan mikrosefali bisa bertahan hidup, mereka bisa mengalami masalah disabilitas elektual dan penghambatan perkembangan tubuh.
Nggak cuman mikrosefali, namun janin juga berisiko mengidap sindrom Zika bawaan yang meliputi cacat lahir berupa:
Dikutip dari berbagai sumber, gejala zika pada hampir terlihat pada kebayakan orang umumnya, yakni ringan atau bahkan nggak bergejala. Dan ini justru berbahaya karena bisa membuat mereka tak menyadari keberadan virus yang mengancam janin dalam kandungan. Sedangkan diagnosa infeksi bisa dilakukan dnegan melihat riwayat tempat tinggal dan perjalanan serta pemeriksaan laboratoorium darah atau cairan tubuh.
Bila pasangan pernah mengidap gejala zika dan sedang mencoba untuk hamil, tunggulah selama paling tidak tiga bulan sebelum akhirnya mencoba untuk hamil. Konsultasikan hal ini juga kepada dokter untuk mengurangi risiko pada bayi akibat virus zika.
Sayangnya, belum ada vaksin untuk mencegah penyakit ini terjadi. Namun ada tindakan preventif yang bisa dilakukan, diantaranya:
Virus zika menyebar di beberaga negara. Maka, hindari untuk bepergian di tempat tersebut.
Bila pasangan baru saja berkunjung ke daerah dengan penyebaran virus zika tinggi, lakukan seks aman dan usahakan untuk tidak melakukan program kehamilan sebelum memastikan infeksi tidak terjadi.
Gejala zika memang ringan, namun sangat berbahaya ketika menginfeksi ibu hamil. Maka, penting untuk memastikan adanya kemungkinan infeksi zika yang akan mempengaruhi kehamilan.