© Shutterstock
Usia lanjut 40 ke atas memang tak seperti ketika mereka masih muda. Banyak kondisi fisik yang begitu begitu berubah drastis, bahkan begitu juga dengan mental. Beberapa penyakit bahkan bisa hinggap dalam sekaligus pada usia ini.
Salah satu peyakit yang sering menyerang usia 40 ke atas adalah diabetes. Kalian pasti melihat orang dengan usia ini terkena penyakit tersebut, bukan?
Ya, melansir dari Sehatq, diabates merupakan penyakit yang banyak diidap oleh mereka yang sudah 40 ke atas, terutama lanjut usia alias lansia. Berbagai faktor bisa menyebabkan hal ini terjadi, namun faktor umumnya adalah gaya hidup yang semakin tidak sehat, sehingga kadar gula normal dalam darah sulit banget tercapai pada lansia.
Sering menyerang lansia, makanya diabetes disebut sebagai penyakit orang tua. Jumlah orang lanjut usia yang mengalami diabetes sangat tinggi. Sudah gitu, banyak penyakit lain yang mendampingi penyakit ini, sehingga gejala diabetes sulit dikenalai. Sehingga, perawatannya pun jadi terlambat.
Diabetes dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 2 adalah yang sering diderita lansia. Gaya hidup tidak sehat membuat lansia mengonsumsi gula berlebih dari kebutuhan. Gula pun menumpuk sehingga kadar gula pun meningkat.
Kadar gula normal pada lansia yang menderita diabetes dan tidak ternyata berbeda. Bagi yang punya diabetes, sebelum makan kadar gula darah yang direkomendasikan adalah 80/130 mg/dl, dan 180mg/dl setelah makan.
Bagi yang tidak punya diabetes, kadar gula normalnya kurang dari 100 mg/dl sebelum makan, kurang dari 140 mg/dl setelah makan. Jika kadar gula tercatat 140-199 mg/dl, maka masuk prediabetes. Jika 200/mgdl, maka masuk kategori diabetes.
Untuk mencapai kadar gula normal pada lansia bisa dilakukan dengan beberap cara. Yaitu bisa dengan makan makanan yang lebih sehat, banyak minum air putih, diet mengurangi berat badan, olahraga rutin, mengurangi porsi makan, berhenti merokok (bagi yang merokok), serta cukupi vitamin D untuk tubuh.
Mencegah diabetes dari dini emang penting banget, daripada sudah terlanjut kena. Meski demikian, sebaiknya periksa ke dokter secara berkala agar mendapatkan penanganan yang tepat, ya!