© Shutterstock
Manusia diberkahi dengan emosinya. Ketika ada orang lain memberikan kabar bahagia, kita juga cenderung akan bahaga. Ketika ada orang susah dan sedih, kita juga cenderung merasakan kesedihan. Begitulah yang seharusnya terjadi, sifat alami.
Tapi, kamu pasti pernah melihat kan, seseorang yang senang dan tertawa di atas penderitaan orang lain?
Fenomena ini disebut dengan Schadenfreude. Melansir dari Medical Daily, sebutan ini datang dari dua kata Jerman, Schaden yang berarti bahaya, dan joy yang berarti sukacita atau kesenangan.
Ketika seseorang begitu senangnya atas penderitaan orang lain, menurut seorang prefesor psikologi di Leiden University di Belanda, pasti ada alasannya.
" Jika seseorang menikmati kemalangan orang lain, maka ada sesuatu dalam kemalangan tersebut yang menurut orang itu baik."
Schadenfreude sudah dipelajari selama 20 tahun terakhir. Meski demikian, ini masih menjadi wilayah yang relatif baru bagi para psikolog. Ada banyak penelitian yang mengekpolorasi tujuan fenomena ini.
Salah satunya pemicunya adalah rasa iri atau kecemburuan. Ini merupakan termasuk pemicu umum karena seseorang mungkin terancam karena rekannnya yang terlalu berprestasi, mantan kekasihnya yang mempunya hubungan baru yang lebih baik, dan sebagainya.
" Ketika kamu depresi dan merasa tidak mampu, kesuksesan orang lain menjadi tertahankan untuk disaksikan karena hal itu membuat perbandingan yang membuat dirimu terasa lebih buruk," jelas Catherine Chambliss, ketua psikologi dan ilmu saraf di Ursinus College, Pennnsylvania.
Menurut sebuah penelitian yang diterbikan di jurnal Annals of the New York Academy of Sciences, melihat orang lain menderita itu normal.
Tapi, harus berhati-hati juga. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Emory University, orang dengan Schadenfreude bisa cenderung menjadi psikopat. Merendahkan kemanusian korban, seperti psikopat.
Kalau perasaan tersebut (senang atas penderitaan orang lain) semakin berkembang, itu bisa berbahaya. Bisa-bisa, mereka bisa mencoba untuk menyebabkan orang lain jatuh. Jadi, yuk, mulai tumbuhkan rasa empati kalau orang lain sedang menderita!