© News.sky.com
Karena adanya wabah corona di berbagai negeri bahkan di Indonesia, istilah Herd Immunity menjadi sering terdengar di berbagai tempat dan media sosial. Bahkan Bu Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur menyebutkan kata Herd Immunity yang sempat mengundang kontoversi terkait wabah corona ini.
"Jumlah PDP di Jatim sampai hari ini tetap 420 orang, semoga menjadi tanda-tanda herd immunity atau kekebalan kawanan," ujarnya, dilansir dari Liputan6.com
"DI Jatim yang naik cepat itu ODP-nya. Kalau PDP-nya lambat. Semoga itu tanda dari kita sudah timbul herad immunity untuk melawan covid-19," tambahnya.
Nggak cuma Bu Khofifah. Syahrizal Syarif, seorang pakar Epidemiologi UI, mengatakan kepada Liputan6.com bahwa istilah herd immunity ini memang jadi sering dipakai di kalangan pejabat di dalam bahkan sampai luar negeri saat pandemi virus corona. Di samping itu, Syahrizal juga ragu bahwa sepertinya Bu Khofifah salah menggunakan istilah herd immunity tersebut.
Tapi sebenarnya, yang dimaksud herd immunity itu apa sih?
Melansir dari Aladokter, herd immunity dalam istilah Indonesia adalah kekebalan kelompok. Artinya, jika terdapat sebagian besar dalam suatu kelompok telah kebal terhadap penyakit infeksi tertentu, itu disebut dengan herd immunity. Teori herd immunity adalah semakin banyak orang yang kebal terhadap suatu penyakit, maka semakin sulit penyakit itu menyebar.
Termasuk juga dalam kasusnya corona yang sedang menjadi wabah belakangan ini. Jika herd immunity diterapkan, maka virus corona ini lama-lama akan mati dan pudah. Sebab, ia tak bisa lagi memasuki tubuh manusia dan nggak bisa bertahan lama di udara terbuka.
Makanya, herd immunity ini sering disebut-sebut merupakan cara jitu untuk mencegah penyebaran virus corona. Tapi apakah emang efektif dan bisa? Lalu bagiamana herd immunity bisa didapatkan?
Salah satu agar herd immunity bisa didapatkan adalah dengan cara vaksinasi. Vaksin bisa membuat tubuh seseorang terbentuk kebal terhadap penyakit terntentu. Cara kerjanya ketika virus itu masuk ke tubuh seseorang, tubuhnya akan kebal terhadap virus spesifik tersebut.
Sebab, sistem imunnya sudah siap menerima dan melawannya. Akhirnya, virus itu akan mati di tubuhnya dan nggak bakal menyebar ke orang lain. Ketika sebagian besar masyarakat sudah bisa seperti ini, maka disitulah herd immmunity terbentuk.
Namun, tentu saja vaknasi nggak bisa dilakukan agar mendapatkan herd immunity demi pencegahaan corona. Kenapa? Ya karena vaksin Covid-19 belum ada.
Selain dengan vaksinasi, herd immunity bisa didapatkan dengan cara alami. Caranya adalah orang-orang harus terinfeksi virus itu dulu kemudian sembuh. Ketika seseorang sembuh dari suatu infeksi, maka tubuh membentuk suatu antibody yang melawan virus tersebut yang menyebabkan infeksi terjadi.
Cara alami ini untuk mendapatkan herd immunity sebenarnya cukup berisiko. Sebagai, hal ini mengharuskan banyak orang terinfeksi virus dahulu, dan di samping itu juga harus sembuh agar herd immunity terbentuk. Tapi kalau nggak sembuh, gimana?
Kalau pertanyaan herd immunity merupakan cara jitu untuk pencegahan penyebaran corona, maka ya jawabannya jitu. Tapi, cara ini bisa dibilang nggak bijak.
Masalahnya adalah Indonesia ini sangat luas, penduduknya sangatlah banyak. Untuk membentuk herd immunity di 'seluruh' Indonesia, butuh waktu yang sangat lama untuk mencapainya.
Belum lagi jika hasilnya nggak sesuai harapan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Kalau emang sengaja dibuat agar banyak orang terinfeksi corona demi terbentuknya herd immunity, apa yang bakal terjadi kalau misalnya banyak orang juga yang nggak sembuh?
Belum lagi dengan tenaga dan fasilitas medis. Apakah mampu untuk menangani seluruh rakyat Indonesia yang sudah terinfeksi virus corona dan dijamin sembuh?
Akibatnya bisa fatal. Korban yang meninggal bisa-bisa lebih banyak sebelum terbentuknya herd immunity ini.
Langkah yang bisa dilakukan sejauh ini untuk mencegah penyebaran corona jelas dengan memutuskan rantai penularan, bukan herd immmunity. Kamu bisa menerapkan physical distancing seperti yang sudah dijelaskan oleh pihak terkait, juga dengan rajin mencuci tangan, menjaga daya tahan tubuh, dan tetap #DiRumahAja.