©raw.cdn.baca.co.id
Terdapat berbagai mitos yang berkembang di masyarakat seputar Hiv/Aids, meskipun beberapa tahun terakhir kita dapat mencari informasi dengan lebih mudah.
Meski di Indonesia sendiri terdapat 43.347 orang dengan Hiv/Aids, Namun nyatanya masih banyak yang mempertanyakan mengenai penularan dari virus ini.
Salah satunya adalah, bener nggak sih Hiv/Aids bisa menular melalui keringat?
Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), tau nggak sih kalau penularan HIV hanya bisa terjadi lewat beberapa cairan yang dikeluarkan tubuh, misalnya seperti darah, air mani, cairan pra-ejakulasi, cairan anus, cairan vagina hingga asi.
Tunggu dulu, seseorang dapat tertular Hiv/Aids ketika cairan tersebut masuk ke tubuh orang yang 'sehat' melalui luka terbuka di kulit, selaput lendir (seperti dinding vagina, sariawan terbuka di bibir, luka pada gusi atau lidah), jaringan tubuh yang rusak (seperti luka lecet pada anus), atau disuntikkan langsung ke dalam aliran darah (dari jarum biasa atau jarum suntik).
Keringat nggak akan bisa menularkan HIV/Aids, karena kandungan virus HIV yang ada pada keringat ternyata nggak cukup banyak atau kuat untuk dapat menularkannya pada orang lain.
ada banyak sekali mitos negatif mengenai HIV/Aids yang berkembang di masyarakat. Hal ini membuat banyak dari kita yang khawatir terhadap orang yang menderita HIV/Aids.
Padahal kita seharusnya memberikan support kepada orang yang menderita HIV/Aids, nggak perlu di jauhi apalagi cuma karena mitos-mitos yang nggak jelas asalnya.
Jadi selama kamu tidak melakukan kontak langsung dengan darah dengan orang yang menderita Hiv/Aids, dan melakukan hubungan seksual dengan sehat. Maka nggak ada yang perlu di khawatirkan kok.
Perangi penyakitnya, bukan orangnya. Oke?
Baca Juga Yuk: Cara Penularan HIV Aids Ternyata Bisa Lewat Ciuman, Tapi...