Ilustrasi Penyakit Stroke
Apakah kamu pernah berada di fase malas maksimal di hari-hari produktif?
Rasa sangat kecewa ketika banyak hal yang meleset dari rencana. Tiba-tiba teman menghilang tak menentu, karir dan penghasilan yang ikut meredup hingga makin bertambah usia semakin hilang hasrat untuk melakukan usaha dalam menggapai cita-cita, bahkan yang lebih mengkhawatirkan adalah pergeseran kebiasan untuk selalu ingin rebahan.
Rebahan berpotensi tinggi untuk terlelap tidur.
Rebahan adalah kondisi bergerak dari posisi berdiri ke posisi jatuh dan berbaring. Dibalik rebahan ini potensi kita untuk terlelap tidur sangat tinggi. Apalagi saat kita senang dan hobi tidur terus menerus melebihi batas normal. Kebutuhan akan rebahan turut andil ditambah dengan adanya fasilitas seperti camilan, stop kontak dan gadget. Wah, lengkaplah aktivitas rebahan kamu. Terlalu banyak rebahan berpotensi memunculkan gangguan kesehatan loh, salah satunya adalah risiko penyakit stroke.
Rebahan dan tidur lebih dari 8 jam memiliki risiko stroke 50 persen lebih tinggi.
Sebuah studi baru-baru ini dari para peneliti Universitas Cambridge mengamati data dari sekitar 9.700 orang Eropa selama 11 tahun. Orang-orang yang tidur lebih dari delapan jam adalah 46 persen lebih mungkin untuk mengalami stroke selama masa studi setelah disesuaikan dengan faktor komorbiditas. Orang-orang yang durasi tidurnya meningkat selama penelitian memiliki risiko empat kali lebih tinggi terkena stroke daripada yang konsisten, menunjukkan bahwa tidur yang lebih lama bisa menjadi gejala atau tanda peringatan risiko stroke yang penting.
Data dari survei NHANES juga menemukan hubungan yang signifikan ditemukan antara tidur panjang dan risiko stroke. Orang yang tidur lebih dari delapan jam memiliki risiko stroke 50 persen lebih tinggi daripada orang yang tidur enam hingga delapan jam. Orang yang tidur lebih dari delapan jam dan yang juga mengalami kantuk di siang hari memiliki risiko stroke 90 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidur normal.
Sangat disayangkan jika pada masa muda milenial menuju dewasa ini kamu habiskan hanya untuk rebahan. Padahal pada fase ini masih banyak target yang perlu kamu capai, loh. Mulai dari kemapanan finansial, melanjutkan pendidikan, hingga mencari jodoh. Lalu, gimana ceritanya bisa bertemu jodoh kamu kalau waktu berharga kamu hanya dihabiskan untuk rebahan. Dari informasi tersebut, apakah kamu masih tetap hobi rebahan? Share pendapat kamu tentang fenomena ini di kolom komentar ya!