Imbas Polusi Udara Jakarta, Apa Sih Dampaknya untuk Paru-paru Para Pekerja yang Hilir Mudik di Jalanan?

Reporter : Kurnia
Selasa, 15 Agustus 2023 18:43
Imbas Polusi Udara Jakarta, Apa Sih Dampaknya untuk Paru-paru Para Pekerja yang Hilir Mudik di Jalanan?
simak lebih detail dalam slide berikut

Imbas polusi udara di Jakarta yang kian mengepul, pemerintah mulai mendorong kebijakan work from home (WFH) untuk pekerja kantoran di wilayah Ibukota.

Aturan hybrid working ini tentu saja diusulkan sebagai upaya menurunkan polusi udara yang terpantau semakin parah beberapa waktu terakhir.

 

1 dari 4 halaman

Terkait rencana tersebut, spesialis paru sekaligus Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof dr Tjandra Y Aditama, SpP menyambut baik langkah apapun dalam mengurangi efek buruk polusi udara, termasuk WFH.

" Segala upaya untuk mengurangi dampak polusi udara tentu perlu dilakukan saat ini, di mana angka polutan sedang tinggi-tingginya dan tentu mengganggu kesehatan paru dan saluran napas," terang Prof Tjandra sebagaimana dikutip dari laman detikcom pada Selasa, (15/8/2023).

Jika tidak segera diatasi, dan para pekerja di Ibukota terus hilir mudik di jalanan Jakarta, kira-kira apa sih dampaknya untuk kesehatan paru-paru mereka?

2 dari 4 halaman

Ilustrasi Polusi Udara

Asap kendaraan bermotor, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, hingga ozon di permukaan bumi bisa menyebabkan kerusakan pada mahluk hidup. Secara bertahap polutan bakal masuk ke saluran napas dan sirkulasi darah yang merusak paru-paru, jantung, hingga otak manusia.

Dilirik dari data WHO, setidaknya 9 dari 10 orang di dunia menghirup udara yang berpolusi. Akibat hal tersebut, sekitar 7 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat polusi udara.

Secara lebih detail, berikut adalah dampak menghirup polusi udara di Jakarta yang beberapa waktu terakhir terpantau semakin parah.

3 dari 4 halaman

Asma

Polusi udara seperti asap, debu, pollen, ozon, karbon monoksida, sulfur dioksida dan nitrogen oksida dapat memicu serangan asma.

Polutan dan asap rokok juga mengakibatkan penyempitan saluran napas sehingga muncul rasa dada tertekan, sesak napas, mengi dan batuk. Apabila tidak segera diobati, kondisi ini dapat berakibat fatal hingga kematian.

Kanker paru

Selaras dengan data sebelumnya, kanker paru menjadi penyebab kematian utama di dunia.

Hasil penelitian berbasis rumah sakit dari 100 RS di Jakarta menunjukkan bahwa kanker paru menjadi penyebab kematian utama pada laki-laki dan perempuan.

Kanker paru sering dihubungkan dengan merokok. Sayangnya, kanker paru juga banyak diderita karena polusi udara yang terus terhirup. Debu partikel dan ozone dalam polusi udara dikonfirmasi ikut berperan menyebabkan kanker paru.

Beri Komentar