© Yourhealth
Paru-paru basah adalah kondisi peradangan pada paru-paru yang membuat munculnya cairan dalam paru. Hal ini diakibatkan oleh infeksi yang terjadi pada paru-paru. Sehingga cairan ini memenuhi kantong udara dan jadi penyebab paru-paru basah.
Paru-paru basah bahkan bisa menyebabkan penyakit lain, seperti pneumonia akibat infeksi bakteri atau virus, termasuk COVID-19. Hal ini dikarenakan kantung udara di paru-paru dipenuhi cairan atau nanah.
Seperti yang sempat disinggung, paru-paru basah ini diakibatkan virus atau bakteri. Tapi juga ada penyebab paru-paru basah lainnya, yakni:
Jika tubuh terinfeksi virus mengakibatkan penyakit flu, bronkitis dan bronkiolitis. Inilah penyebab awal dari penyakit paru-paru basah yang digolongkan ringan. Biasanya bisa sembuh sendiri selama 1-3 minggu tanpa pengobatan. Tapi juga ada yang bisa bertambah parah.
Selain virus, ada juga yang disebabkan bakteri. Paru-paru basah ini bisa karena bakteri streptococcus pneumoniae. Selain itu ada juga bakteri lain, seperti legionella pneumophila, mycoplasma pneumoniae, staphylococcus aureus danhaemophilus influenzae.
Selain virus dan bakteri, paru-paru basah juga bisa karena infeksi jamur. Malahan sering terjadi karena hal ini, yang bisa dari jamur di tanah atau kotoran burung terhirup. Misalnya jamur pneumocystis jirovecii, cryptococcus dan histoplasmosis.
Penyebab paru-paru basah pada anak bisa dikarenakan jamur, parasit, bakteri ataupun virus yang biasanya dimulai dari 4-6 hari untuk RSV dan 18-72 jam untuk flu. Gejalanya bisa muncul setelah 2 atau 3 haru anak mengalami pilek dan sakit tenggorokan.
Kemudian, infeksi akan menuju paru-paru sehingga sel darah putih ada cairannya dan zat sisa terkumpul di kantong udara paru-paru. Bahkan paru-paru basah yang diakibatkan bakteri pada anak lebih cepat sakitnya.
Gejalanya yang bisa dialami anak menderita paru-paru basah antara lain:
1. Pernapasan cepat
2. Batuk Berdahak
3. Demam sampai keringat dingin dan menggigil
4. Sulit bernapas
5. Mengi
6. Dada sakit, apalagi saat batuk atau bernapas
7. Nafsu makan menghilang dan tubuh menjadi lemas
8. Kuku atau bibir menjadi kebiruan karena kadar oksigen dalam darah menurun
Penyakit paru-paru basah ini bisa menyerang bayi juga, moms. Sama-sama disebabkan bakteri, virus atau jamur seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Gejalanya pun yang paling terlihat daa akan mencekung tertarik ke dalam ketika batuk. Selain itu napasnya jadi memburu seperti seolah habis berlari.
Di Indonesia sendiri kasus pneumonia atau paru-paru basah ini menjadi penyebab utama bayi meninggal sekurangnya berusia kurang dari dua tahun. Bahkan dua anak meninggal setiap jamnya karena penyakit ini.
Jangan panik, tapi juga jangan lengah ya moms. Harus tetap waspada dengan mengenali penyebab paru-paru basah yang bisa terjadi pada si kecil.