© Shutterstock.com/Sergey Mironov
Insomnia adalah kondisi seseorang yang merasakan sulit untuk tidur, sehingga menyebabkan penderita tidak fit dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Salah satu penyebab insomnia adalah sesuatu yang memicu stress, misalnya seperti pekerjaan, kondisi keuangan atau pun kesehatan.
Selain itu, gender yang lebih sering mengalami insomnia adalah wanita, terutama seiring bertambahnya usia. Hal ini dibutikan dalam sebuah survei yang dilakukan oleh National Sleep Foundation tahun 2015, yang dilansir dari laman hellosehat.com
Nah, buat kamu yang sering mengalami insomnia, ada baiknya kamu membaca artikel berikut ini. So, tunggu apa lagi? Lets go!
Mungkin selama ini beberapa orang yang mengalami kondisi ini bertanya kepada dokter, insomnia adalah penyakit apa ya?
Padalah insomnia merupakan bukan suatu penyakit, tapi suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional,kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan.
Menurut sebuah studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengungkapkan bahwa perkiraan 27% pasien yang disurvei melaporkan “ kesulitan tidur”.
Meski selama ini kondisi insomnia sering dialami para remaja, namun kenyataannya hal ini semakin meningkat dialami oleh orang yang sudah tua.
Bahkan, penderita insomnia adalah wanita di bawah 45 tahun memiliki angka kejadian 1,4 kali lebih besar jika dibandingkan dengan pria di usia yang sama, serta usia yang lebih tua, wanita berpotensi 1,7 kali mengalami insomnia daripada pria.
Beberapa diantara kalian pasti beranggapan bahwa insomnia adalah penyakit gangguan tidur yang disebabkan karena faktor setres.
Sayangnya itu adalah bukan penyakit, melainkan gejala yang ditimbulkan dari kondisi ini. Sehingga seseorang yang mengalami insomnia akan menunjukkan tanda-tanda berikut ini:
- Sulitan untuk memulai tidur di malam hari
- Sering terbangun di tengah malam
- Bangun tidur dengan tubuh yang lelah
- Mudah marah, depresi, atau cemas
- Sakit kepala dan kepala terasa tegang
Meski sering dianggap sepele, namun insomnia juga bisa memberi dampak pada kualitas hidupmu hingga produktivitas, keselamatanmu lho. Adapu diantaranya meliputi:
- Akan timbulnya suatu penyakit, termasuk penyakit jantung
- Lebih mudah menderita depresi
- Kehilangan banyak waktu pekerjaan
Sehingga untuk mendiagnosis gejala ini, dokter akan melakukan wawancara pada penderita, seputar:
- Porsi Olahraga
- Rutinitas Tidur
- Gaya hidup yang buruk, seperti kebiasaan mengonsumsi kopi, atau minuman keras secara berlebihan
- Riwayat kesehatan
- Obat-obatan yang di konsumsi
Insomnia atau kondisi kesulitan mendapatkan tidur yang berkualitas sering kali dialami beberapa orang. Bahkan hal itu bisa dikaitkan dengan kondisi kejiwaan seseorang lho.
Hal ini diungkapkan oleh dr. Safyuni Naswati, Sp KJ dari RS Soeharto, yang dilansir dari laman Liputan 6, bahwa penderita gangguan jiwa itu sulit tidur dan akhirnya memicu cemas. Rasanya itu seperti tidur nggak enak, sehingga bisa dikatakan insomnia adalah gangguan jiwa.
Meski demikian, beliau juga mengatakan bahwa adapula gangguan jiwa ringan lainnya yang berhubungan dengan tidur, yakni hipersomnia. Selain itu, Menurut World Sleep Foundation, ada tiga tipe hipersomnia yaitu hipersomnia berulang, idiopatik dan post-trauma.
Sehingga untuk pengobatan penderita insomnia, dokter akan merekomendasikan obat seperti zolpidem, zaleplon, lunesta. Selain itu, insomnia juga bisa dicegah dengan menjalani beberapa teori, yakni terapi relaksasi dan CBT.
Jadi, insomnia adalah gangguan sulit tidur yang dirasakan oleh seseorang.