© Liputan6.com
Gorengan jadi salah satu menu yang difavoritkan oleh umat muslim untuk menjadi takjil alias sajian pembatal puasa. Gurih, nikmat, dan tak terlalu berat.
Meski demikian, di balik segala kenikmatan yang ditawarkan oleh gorengan saat kita berbuka puasa, rupanya ada sederet bahaya kesehatan yang mengintai di tiap gigitannya. Bahaya akibat makan gorengan saat berbuka puasa ini bisa muncul kapan saja, baik dalam jangaka waktu pendek maupun panjang.
Untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut, berikut ini adalah ulasan tentang bahaya makan gorengan saat buka puasa seperti dilansir dari laman Liputan6.com.
Konsumsi gorengan yang terlalu banyak saat buka puasa dapat memicu timbulnya rasa gatal pada tenggorokan. Bukan tanpa sebab, hal itu terjadi karena adanya kandungan akrolein yang merupakan senyawa organik tak jenuh yang terkandung pada gorengan. Senyawa akrolein berasal dari minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai, memicu munculnya reaksi berupa rasa gatal saat ia melewati tenggorokan kita.
Selama menjalankan ibadah puasa, sebagian besar waktu kita lalui dengan kondisi perut yang kosong. Dalam situasi tersebut, asam lambung akan naik secara perlahan. Kandungan lemak yang tinggi pada gorengan dapat menyebabkan asam lambung naik secara drastis dari perut ke kerongkongan.
Seperti disebutkan di poin sebelumnya, gorengan memiliki kandungan lemak yang sangat tinggi. Hal ini merupakan pengaruh dari proses pengolahannya yang melalui tahapan deep frying atau digoreng dengan banyak minyak. Hal itu berpadu dengan campuran tepung atau gula dalam adonan gorengan yang menambah jumlah kalori apabila kita konsumsi. Gorengan jelas bukan cara yang bijak untuk buka puasa, terlebih bagi Diazens yang memanfaatkan puasa sebagai sarana diet.
Kolesterol jahat (LDL, Low Density Lipoprotein) berada di dalam gorengan, mengingat kandungan lemak jahatnya yang juga tinggi. Mengonsumsi gorengan dalam jumlah banyak saat buka puasa membuat kadar koleterol baik (HDL, High Density Lipoprotein) menurun. Jika dibiarkan terus menerus, dalam kondisi yang parah situasi ini bisa menimbulkan berbagai penyakit berbahaya seperti stroke hingga serangan jantung.
Sembelit alias buang air besar biasanya muncul karena kita terlalu banyak mengonsumsi makanan yang memiliki kadar lemak tinggi. Gorengan tentu saja masuk ke dalam golongan tersebut. Jika kita terlalu sering makan gorengan saat berbuka, maka risiko terjadinya gangguan pencernaan berupa sembelit akan meningkat drastis.
Bahaya terakhir ini menjadi risiko paling besar yang sebaiknya dihindari. Hal ini karena menggoreng bahan makanan dengan minyak yang masih baru sekali digunakan saja sudah bisa menimbulkan banyak sekali risiko kesehatan, apalagi gorengan yang biasanya menggunakan minyak jelantah. Risiko terkena kanker pun jadi lebih tinggi.
Penyebabnya tentu karena adanya peningkatan kadar zat karsinogen yang menjadi sumber penyebab kanker. Kanker sendiri tidak cepat diprediksi gejalanya, dan biasanya akan timbul gejala disaat kanker tersebut telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan.
Semoga penjelasan ini bisa membuat kita semua bisa lebih waspada dan mampu mengontrol konsumsi gorengan saat berbuka ya. Selamat puasa, Diazens!