© Freepik.com/jcomp
Ketika sudah jatuh cinta, kamu harus bersiap untuk patah hati. Cinta bertepuk sebelah tangan, ditinggal pas lagi sayang-sayangnya, wajar banget kok kalo hati kamu rasanya kayak retak. Sakit? Memang. Tapi, jangan berlarut-larut, bisa-bisa kematian mendatangimu!
Melansir dari Healthline.com, hal ini disebut dengan fenomena sindrom patah hati atau broken heart syndrome. Percaya atau tidak, sindrom ini bisa memicu kematian. Untuk orang-orang dewasa yang sudah menikah, kadang-kadang malah terjadi nih ketika ditinggal pasangannya alias meninggal dunia, mereka juga ikut meninggal dunia tak lama setelah itu.
Makanya, sebuah frasa 'tidak bisa hidup tanpa sang kekasih' bukanlah sebuah kata-kata belaka. Felix Elwet, Ph.D, seorang profesor sosiologi di University of Wisconsin-Madison, itu bukanlah sebuah kebetulan, tapi sebuah efek. Sindrom merupakan salah satu temuan tertua, sudah ada sejak 150 tahun.
Melansir dari Woman's Health, patah hati bisa berakibat efek buruk pada jantungmu, walaupun sebenarnya jantungmu sebelumnya sehat-sehat aja.
" Jantung responsif terhadap hormon stres seperti adrenalin, epinefrin, dan kotrisol," jelas David Greuner, MD, seorang direktur NYC Surgical Associates. " Merekalah yang membuat jantungmu berdetak menjadi lebih cepat, siap membuat dirimu berubah menjadi manusia super."
Nah, bahan-bahan kimia pada tubuh kita itu ternyata juga dilepaskan ketika patah hati. Bisa dibayangin kalau patah hati kamu berlansung berlarut-larut? Jantungmu akan semakin berat bekerja, berdetak menjadi terlalu cepat.
Makanya, gejala sindrom patah hati ini mirip sekali dengan gejala kardiovaskular. Nyeri dada, sesak napas, jantung berdebar-debar. Akibatnya, bisa menyebabkan gagal jantung bahkan kematian jika tak segera ditangani. Serem, kan?
Sedihnya, wanitalah yang paling rentan terkena sindrom patah hati. Alasannya masih belum jelas, tapi kemungkinan besar adalah karena perbedaan hormon antara wanita dan pria, dan juga tubuh wanita yang lebih responsif terhadap stres.
Cara yang paling jitu untuk menyembuhkan sindrom patah hati dengan menjadikan pola hidup yang lebih baik dan sehat. Penuh olahraga, makan buah-buahan dan sayuran, itu bisa membantu menghilangkan momen kecemasan dan kesedihan.
Tarik napas dalam-dalam kelilingi dirimu dengan orang-orang yang positif. Tanyakan pada dirimu yang bisa mengembalikanmu ke kenyataan.
Jadi, jangan lagi berlarut-larut patah hati, ya. Segeralah move on, masa lalu hanyalah masa lalu. Saat ini adalah yang terpenting untukmu!