© Shutterstock
Istilah angin duduk mungkin sudah gak asing bagimu. Angin duduk adalah kondisi yang sering dikaitkan dengan penyakit jantung. Banyak orang yang masih salah menganggap bahwa masuk angin dan angin duduk adalah keluhan kesehatan yang sama.
Nah, supaya lebih paham, yuk intip penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Istilah masuk angin sebenarnya gak ada di dunia medis. Tapi, masyarakat awam di Indonesia sering menggunakan istilah itu untuk menggambarkan kondisi tubuh yang mengalami gejala-gejala, seperti rasa tidak enak badan, panas-dingin, pusing, nyeri otot dan sendi, lemas, dan sebagainya.
Sementara, angin duduk atau angina pectoris adalah nyeri dada akibat kurangnya pasokan darah dan oksigen menuju ke jantung. Kondisi ini biasanya terjadi akibat penumpukan kolesterol dan lemak (plak) di dalam arteri koroner jantung (aterosklerosis). Angina juga bisa disebabkan oleh kejang otot di area arteri koroner.
Nyeri dada yang muncul akibat angina ini tidak bisa diprediksi. Serangan itu bisa terjadi saat kamu sedang bersantai atau melakukan aktifitas apapun.
Angin duduk cukup umum terjadi dan bisa dialami baik oleh laki-laki maupun wanita disegala usia. Tapi, penyakitnya akan semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Terlebih pada pria di atas usia 45 tahun dan wanita yang sudah berusia lebih dari 55 tahun.
Berikut beberapa gejala angin duduk yang harus kamu waspadai:
Di bawah ini gejala angin duduk berdasarkan jenisnya:
Kalau kamu sudah merasakan gejala-gejala di atas cukup lama dan berlangsung lebih dari 10 menit. Sebaiknya segera kunjungi IGD terdekat untuk mendapatkan penanganan terbaik sesuai dengan kondisi kesehatanmu.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat ya!