© Shutterstock
Varicella atau lebih dikenal cacar air adalah suatu kondisi di mana pada tubuh seseorang muncul bintil-bintil di kulit yang berisi cairan dan terasa sangat gatal. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster ini bisa menyerang semua kalangan usia, khususnya anak-anak.
Sampai saat ini masih banyak desas-desus seputar cacar air. Padahal, mitos-mitos ini akan merugikan penderitanya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui fakta-fakta cacar air biar tidak salah kaprah.
Masih banyak yang berpikir kalau mandi saat terkena cacar air akan memperburuk kondisinya. Hal ini tentu saja mitos belaka.
Faktanya, melansir American Academy of Dermatology Association (AAD), mandi justru bermanfaat karena bisa mengurangi rasa gatal dan risiko infeksi pada penderitanya.
Tapi, gunakanlah air hangat untuk mandi saat terkena cacar air. Selain itu, gosok tubuh secara perlahan dan keringkan menggunakan handuk dengan cara ditepuk-tepuk.Ada satu hal yang beredar luas bahwa seseorang sedang sakit cacar air tidak boleh keluar rumah atau terkena angin. Faktanya, mitos ini ternyata ada benarnya, lho.
Melansir Mayo Clinic, penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster ini memang mudah menular. Infeksi virus itu bisa menyebar melalui udara, saat penderitanya batuk atau bersin. Seseorang yang punya sistem kekebalan tubuh yang lemah akan rentan tertular.
Selain melalui udara, kontak fisik dengan orang yang sakit cacar air juga bisa berisiko tertular penyakit. Jadi, inilah alasannya kenapa orang yang sakit cacar harus isolasi mandiri di rumah.
Banyak yang menyakini bahwa setiap orang harus terkena cacar air. Hal ini kurang tepat, pasalnya semua itu tergantung dari sistem kekebalan tubuh masing-masing.
Melansir Healthline, penyakit cacar air bisa dicegah melalui vaksinasi. Pemberian vaksin cacar air atau vaksin varicella memang bisa diberikan baik pada anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Akan tetapi, pemberian imunisasi varicella pada anak di atas 12 tahun mendapatkan dosis vaksin dua kali dengan jarak 4-8 minggu.
Normalnya, saat seseorang pernah terkena cacar air, maka sistem kekebalan tubuh sudah punya proteksi terhadap penyakit itu. Tapi, meski sudah sembuh virus varicella-zoster tetap ada di dalam tubuh dalam keadaan 'tertidur' atau tidak aktif.
Nah, ini tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang bisa kembali terinfeksi oleh virus tersebut. Virus varicella-zoster ini bisa kembali aktif dan menyebabkan penyakit herpes zoster atau cacar api.
Cacar air bisa sembuh sendirinya, karena itu banyak yang mengira bahwa penyakit ini tidak berbahaya. Padahal, kompilasi cacar air lebih rentan dialami oleh bayi baru lahir, lansia, ibu hamil, dan seseorang dengan sistem imun yang lemah.
Oleh sebab itu, orang yang terkena cacar air memerlukan perawatan yang tepat. Melansir Everyday Health, beberapa komplikasi yang bisa ditimbulkan oleh cacar air, yaitu:
Gimana, udah paham kan sekarang tentang mitos dan fakta cacar air? Semoga informasi ini bermanfaat ya!