© 2022 Https://www.diadona.id
Setiap orang pasti akan merasa ingin membuang air besar alias BAB. Meski demikian, terdapat situasi dan kondisi di mana seseorang tak bisa langsung BAB, sehingga harus menahannya terlebih dahulu. Misalnya saja karena toilet yang masih ada orangnya, atau ketika sedang masih di dalam perjalanan.
Namun tau nggak sih, melansir dari Helodoc.com, menahab BAB bisa berdampak negatif buat kesehatan lho!
Hampir semua dokter menyarankan untuk melakukan BAB sesegera mungkin jika memang sudah waktunya alias mules, meski ya menahan BAB sesekali boleh-boleh saja karean terpaksa. Namun jangan sering-sering, sebab bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan.
Sebuat saja sembelit, yang ternyata salah satunya timbul karena terbiasa menahan buang air besar. Sembelit itu bisa terjadi karena usus bagian bawah menyerap air dari tinja yang telah menumpuk. Akibatnya, feses alias tinja jadi keras karena airnya sulit dikeluarkan.
Selain sembelit, menahan buang air besar bisa menyebakan keadaan yang lebih parah, seperti inkontinensia alvi yaitu ketidakmampuan untuk mengendalikan BAb sehingga feses keluar tiba-tiba, impaksi feses yaitu feses keras dan kering hingga nyangkut di usus besar, juga perforasi gastrointestinal yaitu terbentuknya lubang di dinding saluran gastrointestinal.
Pada tahun 2015, terdapat juga penelitian yang menunjukan bahwa sering menahan BAB bisa meningkatkan beban tinja di usus besar, sehingga bisa meningkatkan jumlah bakteri dan membuat peradangan di usus besar dalam janga panjang. Sehingga erat kaitannya dengan penyakit usus buntu, wasir, bahkan kanker usur besar.
Jadi, jika ada waktu untuk BAB, segeralah BAB, jangan ditahan-tahan. Jika dalam seminggu tidak ada rasa buang air besar sama sekali, hati-hati, bisa jadi ini gejala sembelit.
Umumnya kondisi seperti ini bisa ditangani oleh obat pencahar. Namun jika ragu, kamu bisa memastikan dengan memeriksa ke dokter terkait agar bisa mendapatkan penangangan yang tepat.
Semoga bermanfaat!