© Zspa.us
Dulu kalau pegal-pegal, saya sering banget minta adik untuk injak punggung saya. Tapi sekarang udah nggak pernah, karena lagi merantau. Kalau pun di rumah sekarang, saya kayaknya bakal ragu-ragu untuk minta injak punggung lagi. Adik saya udah gede, bisa-bisa bukannya hilang malah nambah pegalnya.
Tapi kira-kira, injak-injak pungung itu bagus nggak sih? Penasaran dah saya. Kamu penasaran juga kan? Ya, soalnya ini bisa dibilang tradisinya orang indo, sih.
Dari artikel yang saya baca di Hellosehat, ternyata injak-injak punggung bisa bahaya jika dilakukan dengan sembarangan. Seorang professor departemen terapi fisik dari University of Alberta Kanada, Greg Kawchuk, Ph.D, menjelaskan bahwa injak-injak punggung sebenarnya sangat berisiko.
Apalagi jika yang menginjak-injak punya massa tubuh yang lebih berat dari kamu, yang terjadi adalah punggung akan menerina tekanan yang berlebihan. Akibatnya bisa sampai terkena cedera tulang punggung. Yang paling parah, bisa-bisa patah tulang dan saraf kejepit.
Tapi kalau dilakukan dengan benar, injak punggung bermanfaat kok. Tentu saja ini dilakukan oleh yang ahlinya, bukan sembarangan orang (seperti adik saya). Dan sebenarnya, injak punggung ini sudah ada sejak dulu yang Pijat Shiatsu, asalnya dari Jepang. Sekarang dunia menyebutnya back walking massage.
Efeknya jika dilakukan dengan benar oleh ahlinya, badan akan merasakan rileksasi yang luar biasa.
Nah guys, mulai sekarang jangan sembarangan injak-injak punggung orang atau sebaliknya, minta diinjak-injak. Kecuali emang dengan ahlinya, silakan!