© Youtube
Sebanyak tujuh siswa SD di Tasikmalaya, Jawa Barat, keracunan setelah mengonsumsi es krim hidrogen atau dikenal dengan sebutan chiki ngebul pada akhir November 2022 lalu. Para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan begah perut setelah mengonsumsi chiki ngebul.
Menindak kasus tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia(KEMENKES RI) pun segera mengeluarkan imbauan berisi instruksi yang meminta dinas kesehatan kabupaten/kota dan rumah sakit melaporkan temuan kasus keracunan jajanan pangan berasap nitrogen cair atau 'chiki ngebul' di wilayah masing-masing.
Chiki ngebul memang punya daya tarik tersendiri, yaitu mengeluarkan asap saat dimakan. Hal ini yang mungkin membuat anak-anak bahkan tak sedikit juga orang dewasa yang gemar dengan camilan ini.
Tapi, ice smoke atau chiki ngebul ini bisa berbahaya. Hal itu berasal dari asap yang jadi daya tariknya. Asap yang mengepul itu berasal dari nitrogen cair atau liquid nitrogen.
Dokter konsultan pencernaan dari RS Brawijaya Depok, dr Aru Ariadno, SpPD KGEH, menjelaskan, nitrogen cair punya titik didih -197 derajat celcius yang cukup berbahaya. Di dunia kedokteran, nitrogen cair umumnya digunakan untuk pengobatan kulit seperti sel-sel prakanker. Hal tersebut karena zat ini memiliki efek cryogenic yang dapat mendinginkan sehingga sel-sel tubuh membeku.
" Karena sifatnya itu biasanya oleh dokter dermatologi nitrogen cair digunakan untuk membakar hal-hal yang tak diinginkan pada kulit, yang artinya ini bisa merusak jaringan," ucapnya.
Nitrogen cair yang terkandung dalam es krim ini bisa membakar tenggorokan seseorang karena sangat dingin. Tak hanya itu, kalau nitrogen cair tertelan ke dalam tubuh, efeknya bisa membakar dinding pencernaan yang berakibat kerusakan jaringan sampai perforasi atau bocornya saluran cerna.
Oleh karena itu, sebaiknya masyarakat menghindari makanan yang menggunakan nitrogen cair sembangan. Sebab penggunaan nitrogen cair diperlukan adanya regulasi dari pemerintah agar penggunaannya sesuai aturan.