© Unsplash.com/Martin Sanchez
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru-baru ini mengonfirmasi masuknya varian baru dari Covid-19 ke Indonesia. Memiliki kode E484K, varian baru virus corona itu diduga berasal dari Jepang.
Pernyataan dibuat oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan untuk Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi. Nadia menjelaskan bahwa jenis mutasi E484K juga muncul di mutasi sebelumnya, yakni varian B117 asal Inggris.
"Jadi E484K itu mutasi pada sari protein, kalau B1117 itu bisa 10-17 mutasi yang terjadi," terang Nadia pada Senin (5/4), dikutip dari laman Merdeka.
Mutasi baru virus corona E484K ini diketahui sudah memasuki Indonesia. Salah satu pasien Covid-19 rupanya terdeteksi virus tipe tersebut pada Februari 2021 lalu.
Keberadaan mutasi virus corona E484K itu didapat setelah adanya pemeriksaan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
" Spesimen diperiksa bulan Februari oleh Lembaga Eijkman dan sudah sembuh dari Februari," tutur Nadia.
" Kita tetap lakukan pengecekan karena kasusnya sudah Februari," imbuhnya.
Mutasi Covid-19 E484K ditemukan pada 10 dari 14 orang yang positif terjangkit virus corona di Rumah Sakit Medis Universitas Kedokteran dan Gigi Tokyo pada Maret lalu.
Dilansir dari siaran publik Jepang NHK pada Mingu (4/4), sekitar 70 persen pasien Covid-19 yang dites pada Maret lalu membawa mutasi E484K itu. Dampak dari mutasi tersebut adalah berkurangnya efektivitas pada vaksin.
Hingga Maret lalu, sebanyak 12 dari 36 orang pasien Covid-19 di Jepang diketahui terjangkit mutasi virus corona E484K. Dari belasan orang tersebut, tak ada satu pun yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri atau mengalami kontak langsung dengan pengidap Covid-19.