© Shutterstock
Banyak orang yang percaya kalau air hujan bisa membuat sakit, mulai dari terkena flu, masuk angin, atau diare. Bahkan, ada juga yang menyatakan kalau air hujan yang turun untuk pertama kali setelah kemarau panjang dianggap mengandung sejumlah penyakit.
Tapi apakah itu semua benar? Simak penjelasannya di bawah ya!
Saat kedinginan, tubuh dipaksa mengeluarkan energi secara berlebihan. Kalau daya tahan tubuh kita sedang lemah, tubuh tidak bisa mengimbangi adanya perubahan suhu tubuh yang terlalu drastis.
Akibatnya, daya tahan tubuh semakin menurun dan kesehatan pun terganggu. Penyakit yang muncul dapat bermacam-macam, seperti influenza, batuk dan flu, demam, diare, atau gatal-gatal.
Jadi, sebenarnya terkena air hujan tidak akan menimbulkan masalah kesehatan kalau daya tahan tubuh kita dalam kondisi yang baik.
Biasanya virus flu cenderung berkembang biak lebih aktif saat cuaca dingin atau hujan di dalam ruangan yang dipenuhi banyak orang. Pasalnya, dalam kondisi itu orang cenderung saling berdekatan dalam jarak dekat satu sama lain sehingga virus dapat menular dengan cepat.
Saat ada satu atau beberapa teman kamu yang sedang terkena flu kemudian bersin, tanpa disadari kamu menghirup udara yang sudah terkontaminasi oleh orang yang sedang mengalami flu. Nah, kemungkinan besar kamu juga akan ikut terinfeksi.
Saat kamu kehujanan, pada saat itu temperatur suhu menurun. Apalagi kalau pakaian yang kamu kenakan basah terkena air hujan. Hal ini memungkinkan kamu terkena hipotermia karena kondisi badan kehilangan terlalu banyak suhu panas.
Hipotermia memberikan tekanan pada tubuh termasuk sistem imun yang menyebabkan peluang terinfeksi virus lebih besar. Tak jarang hujan bisa memperburuk sistem kekebalan tubuh, tetapi dalam hal ini bukan penyebab langsung kamu sakit.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!