© Shutterstock
Nangis darah atau haemoclaria, adalah suatu kondisi medis yang bisa menyebabkan seseorang meneteskan air mata darah. Air mata yang dikeluarkan bervariasi, mulai dari tetesan air mata yang berwarna merah darah hingga darah kental yang mengalir dari dalam mata. Kondisi ini bisa muncul karena berbagai hal seperti cedera, perubahan hormon, atau sebagai gejala dari penyakit tertentu.
Agar lebih paham, simak terus artikel berikut ini ya!
Air mata yang normal terdiri dari beberapa lapisan, yaitu lapisan air, minyak dan lendir. Berdasarkan bentuk penyusunnya, air mata memiliki beberapa fungsi, yaitu:
Penyebab pasti dari kondisi ini masih belum bisa dipastikan. Tapi, diperkirakan berhubungan dengan penyakit sistemik dan gangguan mata, seperti:
1. Cedera Konjungtiva
Konjungtiva adalah jaringan bening di atas sklera atau bagian putih mata. Terkadang, infeksi, peradangan, atau prosedur laser bisa menyebabkan perdarahan pada konjungtiva.
2. Kelainan Darah
Kelainan darah, seperti hemofilia bisa menyebabkan perdarahan berlebihan, termasuk di area mata. Hal ini dapat terjadi karena faktor pembekuan dalam darah penderita hemofilia tidak cukup.
3. Lesi pada Pembuluh dDrah (granuloma piogenik)
Granuloma piogenik adalah tumor jinak vaskular yang bisa tumbuh di konjungtiva atau kantung lakrimal untuk mengalirkan air mata. Salah satu gejala yang bisa ditunjukkan dari kondisi ini adalah air mata berdarah.
4. Mimisan
Mimisan (epistaksis) adalah perdarahan dari bagian dalam hidung. Sistem lakrimal di mata juga terhubung ke rongga hidung. Jadi, kalau mimisan terjadi, darah yang dihasilkan bisa menutup hidung, sehingga aliran darah akan kembali melalui nasolacrimal. Pada saat proses tersebut, darah bisa bercampur dengan air mata.
5. Perubahan Hormon
Perubahan hormon seperti saat menstruasi juga bisa menyebabkan air mata darah. Biasanya darah tersebut sangat sedikit dan tidak terlalu mengganggu pengidapnya.
6. Saluran Air Mata Tersumbat
Kalau saluran air mata tersumbat, air mata bisa menumpuk dan mengiritasi mata. Iritasi ini menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan, membuat mata tampak terus berair, dan meningkatkan risiko infeksi. Salah satu gejala dari kondisi ini adalah keluarnya air mata darah.
7. Penyebab Idiopatik
Dalam beberapa kasus langka, seseorang bisa saja menangis air mata darah tanpa penjelasan atau alasan medis yang mendasarinya.
Dr. Barrett G. Haik, direktur Universitas Eye Institute Hamilton Tennessee di Memphis, menulis sebuah ulasan medis yang diterbitkan dalam jurnal Ophthalmic Plastic & Reconstructive Surgery mengenai beberapa kasus nangis darah spontan. Para penulis menyimpulkan bahwa luka sobekan berdarah adalah kejadian klinis yang tidak umum.
Walaupun begitu, hal ini bukanlah kondisi medis yang membahayakan nyawa. Rekan sejawat Haik, James Fleming, menyatakan, seiring dengan pertumbuhan, haemolacria bisa hilang dengan sendirinya. Frekuensi dan volume perdarahan akan berkurang, mereda, dan berhenti sama sekali.
Meskipun biasanya kondisi ini tidak berbahaya, kamu harus menemui dokter mata untuk menjalani pemeriksaan mendetail kalau melihat ada darah bercampur dengan air mata.
Semoga informasi ini bermanfaat!