© Shutterstock
Kamu mungkin pernah atau bahkan sering melihat seseorang yang sering berbohong. Saking seringnya ia berbohong, kita mungkin sampai heran sendiri. Mereka bukan sengaja berbohong dengan maksud atau tujuan tertentu, tapi memang karena ingin berbohong saja.
Dalam psikologi, istilah khusus untuk orang yang suka berbohong adalah mythomania atau pseudologia fantastica. Yuk, ketahui lebih jauh tentang mythomania!
Mitomania atau mythomania adalah suatu kondisi di mana penderitanya punya kebiasaan berbohong yang tidak bisa dikendalikan.
Seseorang yang memiliki kondisi ini sering berbohong, bahkan untuk sesuatu yang tidak menuntut mereka untuk terpaksa berdusta. Mereka lebih nyaman mengatakan kebohongan daripada kebenaran. Oleh karena itu, mereka seringkali tidak memiliki motif atau alasan untuk berbohong. Tak jarang orang dengan kondisi ini memercayai dusta yang diucapkannya. Mereka sendiri pun seringkali tak bisa membedakan lagi mana yang fiktif dan mana yang nyata.
Bagi orang yang mengidap mythomania, kebohongan sudah menjadi bagian besar dalam hidupnya dan bisa berisiko merusak nama baiknya suatu saat nanti.
Berikut adalah ciri-ciri orang dengan mythomania:
Penyebab seseorang suka berbohong memang belum diketahui pasti. Tapi, beberapa psikolog memercayai faktor lingkungan berperan dalam membentuk karakter ini. Seseorang yang punya mythomania mungkin hidup di lingkungan yang meyakini bahwa manfaat berbohong lebih besar daripada risikonya.
Kebohongan juga bisa disebabkan oleh trauma masa lalu atau harga diri yang rendah. Oleh karena itu, melakukan kebohongan adalah cara untuk mengatasi trauma masa lalu dan menutupi rasa rendah diri.
Di samping itu, mythomania sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental seseorang, seperti sindrom Munchausen, gangguan kepribadian antisosial, gangguan kepribadian narsistik, gangguan kepribadian ambang, dan sebagainya.
Gangguan mythomania bisa dilakukan dengan mengatasi atau mengobati gangguan kepribadian yang mungkin menjadi akar permasalahannya. Penanganannya bisa meliputi psikoterapi atau obat-obatan untuk mengatasi gejala lain yang dialami, seperti kecemasan, depresi, dan sebagainya.
Meski begitu, melakukan perawatan melalui psikoterapi pun bisa sangat sulit dilakukan. Pasalnya, penderita mythomania bisa saja berkata tidak jujur selama perawatan berlangsung.
Oleh karena itu, jenis perawatan ini akan berjalan dengan efektif kalau penderitanya sadar akan kondisinya dan mau menghentikan kebiasaan bohong yang dilakukannya.
Kalau kamu punya teman atau kerabat yang mungkin pengidam mythomania, harap bersabar ya. Kamu juga harus mengingat bahwa kebohongan yang diberikan terkadang dilakukan secara spontan dan bukan karena sebuah kesengajaan.
Kalau kamu marah dan kesal, penderita malah cenderung membantah bahwa dirinya berbohong, serta bahkan bisa berbalik memarahimu. Oleh karena itu, lebih baik bersikap tenang.