© Shutterstock.com/Emily Frost
Gastritis adalah gangguan pencernaan yang terjadi saat lapisan kulit dalam lambung membengkak. Namun, beberapa orang sering kali menyebutkan gastritis adalah hal yang sama dengan tukak lambung.
Padahal gastritis dan maag memiliki perbedaan terkait gejala dan pencegahannya. Namun dalam beberapa kasus, penyakit gastritis adalah gejala dari sakit asam lambung yang bisa berisiko menjadi kanker perut.
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, namun lebih banyak gastritis disebabkan oleh orang-orang yang mengonsumsi obat antinyeri, penghilang rasa sakit atau kecanduan alkohol.
Nah, supaya kamu lebih paham tentang penyakit gastritis, yuk simak artikel berikut ini.
Seperti yang telah disebutkan di atas, gastritis adalah gangguan pencernaan pada lapisan kulit dalam lambung, sehingga mengalami iritasi.
Singkatnya, gastritis adalah penyakit pencernaan yang bisa disebut radang lambung. Secara umum, penyakit ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu gastritis akut dan kronis.
Gastritis akut adalah saat peradangan pada lapisan lambung yang terjadi secara tiba-tiba, sehingga menyeabkan nyeri ulu hati yang hebat, namun sifatnya hanya sementara.
Sedangkan gastritis kronis gejalanya tidak jauh berbeda dengan yang akut, namun peradangan kronis lapisan lambung ini bisa menyebabkan perubahan pada struktur lapisan lambung hingga berisiko berkembang menjadi kanker.
Dikarenakan tidak menunjukkan gejala, adapun beberapa hal yang bisa membuatmu terkena kondisi ini, diantaranya adalah:
- Obesitas
- Sedang menjalani pengobatan tertentu seperti antibiotik, aspirin, steroid, dan pil KB
- Stres atau kelelahan
- Pola makan berantakan dan tidak teratur
- Sering mengonsumsi obat penghilang rasa sakit
Gastritis erosif adalah penyakit yang sangat umum terjadi pada lansia, bahkan lebih sering menyerang pria ketimbang wanita.
Penyakit ini disebabkan adanya banyak lesi (kerusakan jaringan) pada membran mukosa (selaput lendir) di lambung, tepatnya di area lamina propria, yaitu lapisan pembentuk selaput lendir untuk memisahkan lapisan lainnya.
Menurut National Organization for Rare Disorders, pasien dengan gastritis erosif ringan sering kali tidak menunjukkan tanda. Namun, ada beberapa yang mengeluh gejala gastritis, diantaranya gejala maag, heartburn, nafsu makan menurun dan merasa kelelahan.
Penyebab gastritis erosif ini diakibatkan oleh obat NSAID seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin, yang digunakan untuk meredakan nyeri dari berbagai kondisi.
Dalam kasus gastritis erosif, pengobatannya adalah minum obat penetral asam lambung, yaitu antasida dan obat penekan produksi asam lambung yakni H-2 blocker, seperti ranitidine atau cimetidine.
Meski dikatakan sebagai penyakit gangguan pencernaan, namun gastritis adalah penyakit yang tidak sama dengan maag lho.
Sebab orang yang menderita kondisi ini sering tidak memunculkan gejala apa pun sampai didiagnosis. Pasalnya gejala radang lambung sering dikelirukan sebagai tanda penyakit pencernaan lain.
Melansir dari laman Mayo Clinic, gejala gastritis adalah hilang nafsu makan, mual dan muntah, nyeri di perut bagian atas, serta merasa kenyang meski baru makan sedikit.
Sedangkan untuk mendiagnosis penyakit gastritis adalah dengan menggabungkan riwayat penyakit pasien, gejala dan tanda klinis, pemeriksaan mukosa lambung dengan gastroskopi, histologi dan endoskopi untuk menentukan tipe dan etiologi gastritis.
Sehingga untuk membantu meredakan gejala dan penyembuhan gastritis, pasien perlu menyesuaikan gaya hidup dan kebiasaan, seperti pola dan jadwal makan yang teratur.
Intinya gastritis adalah penyakit yang terjadi akibat peradangan pada lapisan lambung.