© Jcomp Via Freepik.com
Biasanya, orang menangis ketika ia merasa sedih, terpuruk akan suatu keadaan yang kita jalani. Sehingga ketika merasa demikian, menangis adalah cara tubuh kita untuk merespons agar kita menjadi baik-baik saja. Makanya ketika ada yang sedih, banyak yang mengatakan, "Menangislah, luapkan saja."
Tapi percaya atau tidak, di dunia ini ada yang nggak menangis bukan karena sedih. Misalnya saat marah, seseorang malah menangis. Seharusnya, pada saat itulah ia membabi buta, hilang kendali akan amarah. Mungkin pada kekasihnya, mungkin pada rekan-rekan kerjanya?
Ternyata, menangis tak hanya disebabkan karena sedih, melainkan hal-hal lain. Sebab emosi pada diri kita kadang suka menipu. Kita menangis pada sesuatu yang seharusnya tak kita tangisi.
Sebab menurut Robert R. Provine, Ph. D, melansir dari Hellosehat, seorang profesor psikologi dan ilmu saraf di University of Maryland, mengatakan bahwa menangis bukanlah yang menjadi pertanda untuk menentukan perasaan seseorang.
Tetapi tetap saja, menangis adalah keadaan naluriah yang ada pada diri manusia. Bahkan, hal ini sudah ada sejak kita lahir di dunia alias bayi. Bisa dibilang, melihat kaadaan kita saat bayi, menangis mungkin merupakan salah satu cara manusia untuk berkomunikasi.
Jadi, menangis memang pada dasarnya bukan hanya disebabkan oleh hal-hal negatif yang membuat kita bersedih. Bahkan saat marah, seseorang juga bisa menangis. Bahkan ketika seseorang mendapatkan kabar bahagia, ia bisa menangis, padahal itu merupakan hal positif dan seharusnya tersenyum berbahagia.
Sementara itu, sialnya, menangis bisa digunakan untuk hal manipulatip. Namanya juga manusia, mereka bahkan bisa membuat dirinya seoah-olah benar-benar menangis hanya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Ternyata menangis pada diri kita pada hakikatnya dibagi menjadi dua tujuan, yaitu fungsi intrapersonal dan interpersonal.
Untuk intrapersonal, menangis adalah bentuk penenang diri atas luapan emosi pada diri kita yang nggak bisa diungkapkan engan kata-kata. Emosi-emosi negatif, dan dengan dikeluarkan dalam bentuk tangisan, seseorang akan merasa lebih baik.
Dalam kasus ini, udah jelaskan kenapa ada yang marah tapi malah nangis?
Sedangkan untuk interpersonal lebih kepada bentuk komunikasina yang tujuannya untuk mendapatkan perhatian atau bantuan seeorang. Jadi ketika seseorang menangis, seseorang lainnya akan menangkap pesan bahwa dia yang sedang menangis kagu berada masa sulit atau kesedihan.
Di samping itu, hormon stres saat marah akan meningkat. Begitu pula dengan detak jantungnya dan otot-otot saraf yang menegang. Selain karena tak bisa diungkapka dengan kata-kata dan meredamkan emosi-emosi negatif, menangis adalah salah satu cara untuk seseorang untuk mengendalikan amarahnya.
Kenapa? Karena mungkin seseorang sedang marah dengan orang yang mereka cintai, tapi karena ia tak ingin membuat kekasihnya terluka yang membuat dia menyesal, akhirnya pun ia (walau dengan tak sadar) menangis.
Memang, manusia itu membingungkan. Kita tak bisa mengerti hanya dengan sekali lihat. Makanya jika seseorang menangis, jangan langsung dijudge. Mungkin kamu bisa dekati, membantunya agar bisa lebih tenang.
Termasuk untuk mereka yang tadinya ingin marah namun malah menangis. Pasti ada alasan yang berat di balik itu semua.