© Shutterstock
Gagal ginjal adalah kondisi saat satu atau kedua ginjal tidak lagi bisa berfungsi dengan baik. Terkadang, gagal ginjal sifatnya sementara dan cepat. Di lain waktu, penyakit ini bisa jadi kondisi kronis dan memburuk secara perlahan dalam waktu yang lama.
Perawatan seperti dialisis atau cuci darah membantu banyak pasien dengan fungi ginjal terbatas untuk terus menjalani kehidupan yang berkualitas. Mungkin beberapa orang masih tidak tahu kenapa pasien gagal ginjal butuh cuci darah secara rutin.
Simak jawabannya selengkapnya berikut ya!
Melansir National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), penyebab utama terjadinya gagal ginjal kronis adalah diabetes dan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Saat gula darah terlalu tinggi, kondisi itu bisa merusak penyaring pada ginjal. Kalau kadar gula dibiarkan tetap tinggi, ginjal akan makin rusak sehingga tidak mampu lagi untuk membuang zat racun dan kelebihan cairan.
Tekanan darah yang terlalu tinggi juga bisa merusak pembuluh darah di ginjal. Akibatnya, ginjal tidak mampu menjalankan fungsi normalnya sehingga sampah dan kelebihan cairan tidak bisa dikeluarkan dari tubuh. Cairan yang tidak dapat keluar dari tubuh juga akan makin meningkatkan tekanan darah, sehingga menjadi satu siklus berulang yang berbahaya.
Apabila fungsi ginjal turun di bawah 15 persen, maka seseorang dikatakan mengalami gagal ginjal.
Untuk mengganti fungsi ginjal yang hilang, seseorang mungkin memiliki salah satu dari tiga pilihan pengobatan:
Apabila terjadi gagal ginjal, maka seseorang memerlukan dialisis atau yang lebih dikenal dengan cuci darah. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan.
Dialisis menggunakan mesin yang berfungsi untuk menyaring darah. Jadi, mesin cuci darah diibaratkan seperti pengganti ginjal. Seseorang yang menjalani cuci darah harus menjalani perawatan sesuai jadwal secara teratur.
Dilansir National Kidney Foundation, dalam kasus gagal ginjal, diallisis menjaga keseimbangan tubuh dengan cara:
Waktu yang dibutuhkan untuk dialisis akan bergantung pada:
Umumnya, setiap perawatan hemodialisis berlangsung selama kurang lebih 4 jam dan dilakukan tiga kali seminggu.
Gagal ginjal sebenarnya bisa dicegah. Salah satunya dengan selalu mengikuti petunjuk penggunaan obat-obatan. Penggunaan obat yang sesuai dengan anjuran pada kemasan atau sesuai instruksi dokter aman karena tidak merusak ginjal.
Sebaliknya, kalau menggunakan obat melebihi saran penggunaan, maka bisa meningkatkan beban kerja ginjal.
Selain itu, seseoranh yang punya riwayat diabetes atau hipertensi harus menjaga kadar gula darah atau tekanan darah agar tetap stabil dan mengikuti saran dari dokter. Dengan begitu, risiko terjadinya komplikasi seperti kerusakan ginjal bisa menurun.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!