© Shape
Fenomena bulanan yang dialami hampir semua perempuan adalah menstruasi. Tapi nggak semua perempuan mengalami nyeri dan gejala-gejala lainnya. Bahkan, nyeri yang dialami perempuan satu dengan lainnya bisa sangat berbeda. Kamu pernah nggak mengalami kram perut, atau malah setiap bulannya?
Masih menjadi tanda tanya besar kenapa perut nyeri saat menstruasi. Lebih mengherankan lagi tidak semua perempuan merasakannya setiap bulan. Nyeri perut atau kram perut saat menstruasi ini disebut dismenore.
Mengutip dari berbagai sumber, kram menstruasi atau dismenore ini rasanya berdenyut atau kram di bagian perut bawah. Tidak hanya dialami saat menstruasi saja, tapi banyak perempuan juga mengalaminya sebelum periode menstruasi mereka. Kadar rasa sakitnya pun berbeda. Bagi sebagian perempuan mungkin bisa ditahan tapi bagi lainnya bisa sangat mengganggu aktivitas selama beberapa hari dalam sebulan. Bahkan rasa nyeri ini bisa menyebar ke punggung hingga paha.
Meskipun banyak perempuan yang mengalaminya, intensitas nyerinya bisa bervariasi. Kadang bisa terasa sangat kuat tapi singkat, bisa juga agak ringan tapi memakan waktu lama. Kamu tidak perlu khawatir, sebab nyeri haid ini normal dialami dan termasuk siklus menstruasi perempuan. Namun, jika rasa sakitnya tidak tertahankan dan disertai pendarahan yang melebihi normal kamu perlu memeriksakan diri ke dokter. Bisa jadi ada masalah di organ reproduksimu.
Kamu pasti penasaran, kan kenapa sering mengalami dismenore ini? Penyebabnya bisa bermacam-macam namun umumnya terjadi karena otot perut berkontraksi mengeluarkan lapisannya dari dalam rahim. Nah, kontraksi otot ini melibatkan zat hormonelike (prostaglandin). Tingkat prostaglandin yang lebih tinggi dikaitkan dengan kram menstruasi yang lebih parah. Tapi, kram perut yang berlebih juga bisa menjadi tanda seperti di bawah ini.
-Endometriosis, jaringan yang melapisi rahim kamu menjadi tertanam di luar rahim yang biasanya di saluran tuba, ovarium atau jaringan melapisi panggul.
-Fibroid rahim, pertumbuhan non-kanker di dinding rahim ini juga bisa menyebabkan rasa sakit saat haid.
-Adenomyosi. jaringan yang melapisi rahim mulai tumbuh ke dinding otot rahim.
-Penyakit radang panggul, infeksi pada organ reproduksi perempuan ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang ditularkan secara seksual.
-Stenosis serviks, beberapa perempuan mengalami pembukaan serviks yang cukup kecil untuk menghambat aliran menstruasi sehingga terjadi peningkatan tekanan yang menyakitkan dalam rahim.
Selain penyebabnya bisa bervariasi, gejala yang dialami masing-masing perempuan juga bermacam-macam, lho! Ada yang mengalami banyak hal, ada juga yang tidak. Dismenore ini bisa meliputi nyeri berdenyut atau kram di perut bagian bawah dan bisa sangat intens. Biasanya doalami 1 sampai 3 hari sebelum haid dan bisa memuncak 24 jam setelah haid sampai 2 atau 3 hari ke depan. Nyeri ini juga bisa menyebar ke punggung dan paha bagian bawah. Ada juga yang sampai merasa mual, diare saat haid, sakit kepala hingga perut terasa tertekan.
Terus kenapa ya, nggak semua perempuan mengalaminya dan intensitasnya bisa berbeda. Faktor-faktor yang mungkin berisiko mengalami dismenore ini bisa mungkin karena kamu lebih muda dari usia 30 tahun. Makanya kadang beberapa perempuan tidak mengalami nyeri lagi saat haid setelah melahirkan atau di usia 30 tahun ke atas. Bisa juga disebabkan karena kamu pubertas lebih awal di usia 11 tahun atau lebih muda. Kamu juga mengalami pendarahan hebat saat menstruasi atau menorrhagia atau tidak teratur (metrorrhagia). Kalau kamu perokok atau bawaan keturunan juga bisa jadi faktor mengalami nyeri haid ini saat menstruasi.
Lalu, apa bedanya dengan PMS yang sering disebut saat perempuan lebih emosional di masa menstruasi? PMS ini sendiri singkatan dari sindrom pramenstruasi yang mana gejala emosional dan fisik dirasakan sebagian perempuan sebelum dan selama menstruasi. Penyebabnya adalah perubahan hormon yang dialami tubuh selama siklus menstruasi. Gejala PMS ini bisa berupa mengidam makanan tertentu atau cenderung lebih mudah lapar dibanding sebelumnya. Bisa juga kamu merasa kembung dan berat badanmu meningkat. Payudara juga terasa bengkak dan sakit. Selain itu bisa merasa nyeri atau sakit di kepala, sendi atau otot perut hingga merasa lebih lelah dibanding biasanya. Sehingga kamu suka sekali tidur atau malah kamu jadi susah tidur.
Gejala emosional yang bisa kamu alami juga bermacam-macam mulai dari merasa sedih, tertekan, tegang atau cemas dan biasanya perubahan mood-mu sangat cepat. Kamu juga jadi lebih mudah sensitif, tiba-tiba menangis, suka menghindari sosial dan sulitnya berkonsentrasi. Biasanya hal paling mengganggu, jerawat juga sangat suka muncul saat menstruasi atau sebelumnya. Hal ini juga bisa memengaruhi perubahan keinginanmu dalam melakukan hubungan seks.
Cara meredakan sakit saat haid bisa kamu mulai dari mengubah pola hidup, seperti:
-Melakukan olahraga ringan seperti jalan sehat, berlari, bersepeda, berenangan atau stretching untuk melenturkan otot perutmu dan juga bisa meningkatkan detak jantung. Lakukan olahraga teratur setidaknya 30 menit setiap hari.
- Melakukan latihan pernapasan seperti meditasi atau yoga.
- Makan makanan yang berserat seperti buah, sayur-sayuran, biji-bijian dan yoghurt. Batasi lemak, garam, gula, kafein dan alkohol.
- Beristirahat yang cukup. Kamu bisa tidur teratur setiap malam untuk mengatasi stress, perubahan suasana hati yang cepat dan membantu atasi rasa lelah.
- Minum obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen (Advil), naproxen (Aleve), atau acetaminophen (Tylenol). Sebelum itu sebaiknya kamu konsultasi dengan dokter dan ikuti petunjuk pada kemasan.
- Kalau kamu enggan meminum obat, ada baiknya meminum cokelat panas. Selain rasanya yang nikmat, cokelat cenderung bisa menenangkan kontraksi pada otot perut juga.
Nah, kamu sudah tahu kan sekarang kenapa seringkali mengalami kram perut? Nggak perlu khawatir karena hal itu normal dialami. Kamu bisa mencoba hal-hal seperti di atas untuk mengatasirasa sakitnya. Tapi kalau nyeri berlanjut dan tidak tertahankan, jangan sungkan untuk pergi ke dokter, ya!