Kenapa Yang Tersakiti Perasaan, Yang Nyeri Dada?

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Selasa, 25 Februari 2020 10:02
Kenapa Yang Tersakiti Perasaan, Yang Nyeri Dada?
Ada yang patah, tapi bukan ranting... eh gimana.

Di mana ada jatuh cinta, di situ (kemungkinan besar) ada patah hati. Ketika jatuh cinta, hari-hari terasa berbunga-bunga. Namun ketika patah hati, hari-hari terasa suram tapi semoga nggak demikian dengan masa depan...

Ngomong-ngomong soal patah hati nih, kamu pernah nggak sih mengalaminya? Entah itu karena perasaan kita ditolak oleh orang yang kita cintai, atau karena benar-benar ditinggalkan ketika lagi sayang-sayangnya. Entah itu karena alasan nyawa, atau dia memilih orang lain.

Tapi kenapa ya, yang patah hati, yang sakit itu dada? Apakah ada penjelasan ilmiahnya?

1 dari 3 halaman

Sebelum kita pergi lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui apa yang terjadi pada tubuh kita ketika jatuh cinta, dan juga patah hati.

Menurut sebuah artikel yang dilansir dari Queensland Government, ketika jatuh cinta tubuh kita menghasilkan hormon dopamine dan oxytocin dalam jumlah yang banyak. Hormon-hormon tersebut membuat kita merasa nyaman dan timbul keinginan lagi dan lagi. Makanya, jatuh cinta diibaratkan seperti narkoba, karena sifatnya kecanduan.

Ketika patah hati, jumlah kedua hormon tersebut akan turun dan terus turun yang kemudian akan digantikan oleh hormon yang bernama cortisol. Kecanduangan terus tiba-tiba disuruh berhenti... duh, nggak enak banget. Hormon ini dirancang agar dirimu saling bertabrakan, campur aduk, sehingga kalau jumlahnya terus naik akan mengakibatkan semua kerusakan mental dan fisik.

Kalau sudah akut, akibatnya ventrikel kiri jantung akan rusak dan bisa menyebabkan nyeri dada. Yang paling parah, bisa-bisa terkena serangan jantung guys.

Nah, sampai sini sudah paham ya kenapa patah hati erat kaitannya dengan nyeri dada?

2 dari 3 halaman

Ilustrasi Patah Hati

Artikel yang dipublikasikan di Scientific American, ketika perasaan tersakiti, bagian otak kita yang bernama anterior cingulate cortex aktif. Bagian inilah yang menjelaskan kenapa perasaan berkaitan dengan respon fisik.

Sakit hati pasti membuat kita tertekan. Kita hal itu terjadi, bagian otak anterior cingulate cortex kemungkinan bisa merespons dengan meningkatnya aktivitias saraf vagus, yaitu saraf di batang otak yang terhubung dengan leher, perut, termasuk dada. Makanya ketika perasaan tersakit, nyeri ada besar banget kemungkinannya terjadi.

Kalau menurut istilah medis, fenomena ini disebut dengan sindrom patah hati, yang intinya jantungnya menjadi sering bermasalah karena tekanan emosional yang besar. Bahkan, dilansir dari Liputan6, gejalanya sebelas-dua belas dengan serangan jantung.

3 dari 3 halaman

 

Kalau kamu patah hati dan nyeri di dada yang bikin kamu begitu menderita, kamu nggak boleh diam aja. Meskipun nggak mematikan seperti halnya serangan jantung, kamu tetap perlu mendapatkan perawatan medis. Pergilah ke orang yang tepat, seperti psikolog atau lainnya.

Semoga bermanfaat!

Beri Komentar