© Shutterstock
Indonesia memiliki berbagai kabar lewat yang singgah begitu saja di telinga masyarakat. Salah satunya adalah mengenai masalah kesehatan wanita. Konon, wanita tak boleh keramas ketika haid. Katanya, air yang disiram ke kepala itu akan membuat darah haid membeku, sehingga darah tidak mengalir dengan lancar atau mampet.
Ada juga yang mengatakan bahwa hal tersebut bisa menyebabkan keputihan dan darahnya bisa masuk ke dalam otak. Namun benarkah demikian?
Ternyata, melansir dari Hellosehat.com, keramas dan kondisi menstruasi tak ada kaitannya sama sekali. Jadi kalau mau keramas, ya keramas aja. Gangguan menstruasi bisa disebabkan karena kondisi hormonal, stres, kelebihan berat badan, ada penyakit di organ reproduksi, atau mempunyai aktivitas fisik yang berat.
Jika ada kabar air bisa membuat darah haid beku, ada juga kabar kalau mandi pakai air hangat bisa membuat darah haid jadi banyak. Padahal, mau air dingin atau air hangat, keduanya tak ada kaitannya sama sekali dengan kondisi mentruasi.
Tak ada hubungan antara pembulu darah di kepala dengan darah haid. Darah haid juga tak berasal dari permukaan kulit, tapi dari dalam rahim. Jadi jelas sekali tak ada keterkaitan di antara keduanya, oke?
Terus mengenai keramas saat bisa bisa menyebabkan keputihan dan masuk ke otak, ini siapa yang pertama kali ngomong, ya? Ngadi-ngadi. Secara anotomi tubuh saja. pembuluh darah di otak itu tak punya hubungan dengan saluran reproduksi wanita. Tak mungkin darah haid bisa masuk ke otak. Kalau pun pusing saat haid setelah keramas, itu karena perubahan hormonal.
Jadi, boleh nggak nih keramas saat haid? Ya boleh, silakan saja~