'Ketindihan', Gangguan Kesehatan yang Sering Dihubung-hubungkan dengan Kejadian Mistis

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Kamis, 6 Februari 2020 10:12
'Ketindihan', Gangguan Kesehatan yang Sering Dihubung-hubungkan dengan Kejadian Mistis
"Katanya sih kalo kamu ketindihan..."

Dulu, saya sering bertanya-tanya ketika ada orang yang menyebut kata 'ketindihan'. Sekarang, kata itu udah nggak asing lagi di telinga saya.

Bebeberapa kali waktu dulu ketika saya berkumpul dengan teman-teman, tiba-tiba ada yang menyambar bahwa dia baru aja ketindihan di malam sebelumnya. Lalu, dia menghubung-hubungkannya dengan hantu-hantu gitu.

"Gue mau gerak nggak bisa. Mau komat-kamit ayat kursi aja nggak bisa. Mulut nggak bisa gerak. Jadi, akhirnya gue baca aja yang gue bisa di dalam hati," kira-kira begitu inti penjelasan beberapa teman saya soal kenapa bisa ketindihan.

Beberapa kawan di tempat saya kerja sekarang ternyata juga pernah mengalami 'ketindihan'.

Salah satunya bilang kalau ketindihannya disebabkan karena adanya makluk halus di kamarnya. Dia menambahkan, ketika ketindihan dia sempat melihat makhluk halus; wanita berpenampilan serba putih. 

Yang satunya sebelas dua belas seperti film Insidious. Kata dia, arwahnya terpisah dari tubuhnya. Jadi, dia bisa melihat tubuhnya sendiri sedang berbaring di kasur. Ketika sadar arwahnya sedang nggak di dalam tubuhnya, dia pun sadar kalau dia sedang 'ketindihan'.

 

1 dari 4 halaman

Sleep Paralysis

Tapi, sebagai orang yang belum pernah satu kali pun tahu gimana rasanya ketindihan itu, saya pun percaya nggak percaya.

Kalau selama ini saya mendengar 'ketindihan' dari omongan-omongan mistis, gimana kalau kali ini saya melihatnya dari kacamata medis?

Akhirnya, saya googling-lah fenomena ketindihan itu. Kemudian saya menemukan bahwa ketindihan dalam dunia medis itu disebut dengan sleep paralys.

Ternyata, dalam dunia medis ketindihan bisa dibilang kelumpuhan saat tidur. Artinya, saat melalui tahapan-tahapan tidur, badan kamu nggak bisa bergerak, begitulah penjelasan singkat yang bisa saya ambil dari situs WebMd.

Namun, ketika badan nggak bisa bergerak, kamu menyadarinya. Beberapa merasakan sangat tertekan, bahkan sulit bernapas, hingga tersedak. Makanya, para ahli medis berpendapat bahwa kelumpuhan saat tidur atau sleep paralysis merupakan salah satu tanda penyebab narkolepsi, yaitu salah satu sebutan untuk gangguan tidur.

2 dari 4 halaman

Kenapa bisa kelumpuhan saat tidur?

ilustrasi ketindihan

WebMD menyebutkan bahwa kelumpuhan saat tidur atau sleep paralysis bisa terjadi di dua waktu. Pertama, saat kamu sudah tertidur, yang disebut dengan hipnagogik atau predormital. Kedua, saat kamu sudah bangun, atau disebut dengan hipnopompik atau postdormital.

Sleep paralysis atau kelumpuhan saat tidur terjadi karena kondisi otak dan tubuh yang nggak sinkron selama proses tidur, begitulah inti dari penjelasan yang saya tangkap dari situs Wellcome Collection.

Saat tidur, otak berusaha untuk mengirim pesan sistem saraf yang berfungi merilekskan otot. Ketika rileks saat tidur, otot-otot menjadi nggak aktif, dan mencegah si tubuh agar bergerak dengan aktif.

Ketidaksinkronan antara otak dan tubuh disebabkan karena kecepatan yang salah saat proses tersebut terjadi. Sleep Foundation menjelaskan lebih lanjut, yang terjadi adalah otak atau pikiran kita sadar sebelum siklus tidur REM (Rapid Eye Movement).

Ketika kamu memasuki tahap tidur REM, seluruh tubuh serta otot-otot kamu seharusnya dalam keadaan rileks atau 'dimatikan', jadi tubuh kamu nggak berperan aktif saat tidur. Tapi ketika (otak) kamu terbangun saat siklus REM belum selesai, kamu bisa hiperventilasi, bahkan bisa membuatmu seolah-olah nggak bisa bergerak.

Sleep Foundation menambahkan, bahkan bangun sebelum siklus REM selesai bisa mengakibatkan kamu berhalusinasi. Mungkin, karena inilah orang yang ketindihan sering mengakit-ngakitkannya dengan makhlus halus (?).

3 dari 4 halaman

Lalu sebenarnya apa penyebab 'ketindihan' atau sleep paralysis?

Menurut WebMD, ada beberapa hal dari faktor kesehatan yang bisa menyebabkan seseorang terkena kelumpuhan saat tidur atau 'sleep paralysis. Faktor-faktor tersebut seperti:

1. Kurang tidur
2. Jadwal tidur yang berubah-ubah
3. Mempunyai gangguan mental, seperti stres bahkan gangguan bipolar
4. Narkolepsi atau kram
5. Penggunaan obat-obat tertentu, ADHD misalnya
6. Penyalahgunaan zat
7. Tidur dalam posisi telentang

4 dari 4 halaman

Mengetahui hal ini, saya jadi ragu kalau 'ketindihan' punya kaitan erat dengan hal-hal mistis. Tapi nggak tahu juga ya kalau saya nanti mengalaminya. Bisa saja saya merasakan kekuataan ghaib yang dahsyat ketika ketindihan.

Kalau kamu, percaya 'ketindihan' itu gara-gara hal mistis atau cuma masalah kesehatan? Sharing di kolom komentar, yuk!

Beri Komentar