© Shutterstock.com/K.unshu
Kista adalah salah satu penyakit kronis yang biasanya menyerang alat reproduksi wanita. Sehingga wajar saja kalau penyakit ini bisa dibilang mengkhawatirkan.
Sedangkan melansir dalam laman Alodokter, kista adalah benjolan yang berisi cairan, udara, atau zat padat seperti rambut, yang tumbuh di bawah kulit.
Benjolan ini diakibatkan oleh beberapa faktor seperti radang, infeksi, dan keturunan. Sedangkan, ukuran benjolannya pun bervariasi, mulai dari sangat kecil (mikroskopik) hingga sangat besar.
Perlu diingat bahwa kista adalah benjolan jinak alias bukan kanker, jadi penyakit ini tidak berbahaya. Meski penyakit kista tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, kalau dibiarkan berkembang lebih besar bisa menjadi parah.
Nah, supaya kamu lebih paham tentang penyakit kista, berikut ulasannya yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa kista adalah penyakit abnormal yang menyerang wanita dan bisa tumbuh di bagian tubuh mana pun.
Gejala utama kista adalah benjolan yang tumbuh di bagian tubuh tertentu. Namun, biasanya benjolan tersebut tumbuh di wajah, leher, telapak tangan, dan telapak kaki. Ironisnya, gejala penyakit ini sering tidak disadari bagi penderita.
Sedangkan penyebab kista adalah kondisi genetik, cacat pada organ yang berkembang, infeksi, tumor dan kelainan pada perkembangan embrio.
Bahkan menurut U.S National Library of Medicine (NLM), risiko paling tinggi untuk terkena kista adalah wanita yang berusia di antara usia pubertas sampai menopause, sebab pada masa ini wanita masih mengalami periode menstruasi.
Sehingga untuk mendiagnosis penyakit kista adalah dengan melakukan pemeriksaan fisik pada benjolan. Namun untuk memastikannya, dokter perlu melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti USG, CT scan atau MRI, dan biopsi. Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan kista, untuk diteliti di laboratorium.
Seperti namanya, kista ovarium adalah benjolan berisi cairan yang terbentuk di dalam atau di permukaan ovarium (indung telur).
Dalam hal ini, kista adalah benjolan kecil yang bisa berkembang di salah satu ovarium di tubuh wanita. Bahkan, banyak perempuan yang memiliki kista setidaknya satu kali selama hidupnya. Namun, umumnya ini tidak menyakitkan dan tidak berbahaya.
Meski begitu penyakit kista ovarium ini bisa hilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan. Namun, yang perlu diwaspadai adalah saat benjolan ini tidak hilang, malah makin membesar, dan pecah.
Kista Ovarium sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Jenis kista ini tidak berbahaya dan mudah untuk hilang dengan sendirinya, selain itu, ini merupakan jenis kista yang paling umum terjadi, sebab benjolan ini bisa berkembang karena bagian dari siklus menstruasi.
Sedangkan kista jenis ini bisa jadi jinak atau ganas (kanker). Sebab benjolan ini berkembang karena pertumbuhan sel yang tidak normal. Sehingga kondisi ini perlu perawatan khusus untuk menanganinya.
Kista dermoid adalah tumor berbentuk kantung tertutup yang letaknya bermacam-macam, mulai dari permukaan kulit, ovarium, bahkan dapat terjadi di otak ataupun sinus.
Tumor ini umumnya disebabkan kondisi bawaan yang terbentuk selama perkembangan bayi di dalam rahim. Oleh karena itu, kista dermoid sering kali langsung terlihat saat bayi dilahirkan.
Penyebab kista dermoid sendiri akibat susunan kulit yang tidak tumbuh normal pada masa perkembangan janin. Maksudnya ialah struktur kulit yang berisi akar rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak seharusnya berada di lapisan luar kulit.
Pada kebanyakan kasus, kista sering kali menghilang setelah beberapa bulan. Sehingga untuk pengobatan kista adalah tergantung pada berbagai faktor, seperti jenis kista, lokasi benjolan, ukuran, dan tingkat ketidaknyamanan yang ditimbulkannya.
Meski mengkhawatirkan bagi wanita, namun penyakit kista juga bisa terjadi pada pria lho. Sehingga penyakit ini perlu di waspadai.
Intinya, kista adalah penyakit serius yang nggak boleh disepelekan.