© Dok. Freeletics Malang
Siapa nih, Diazens yang hobi olahraga. Olahraga apa aja sih yang diazens lakuin? Lari? Mungkin kalau lari udah biasa, kalau kamu cari olahraga yang gak cuma lari, mungkin Freeletics bisa jadi pilihan.
Bagi yang belum mengetahui Freeletics, olahraga ini merupakan olahraga kardio dan weight lifting tanpa harus ke gym. Seperti apa komunitas Freeletics ini?
Olahraga Freeletics merupakan olahraga yang berasal dari Jerman. Olahraga ini cukup populer di dunia olahraga sebelum lari.
Freeletics ini mulai banyak diminati karena progress-nya yang terlihat dari yang ingin nurunin berat badan hingga yang ingin naikin berat badan. Salah satu yang mendapat banyak manfaat dari Freeletics adalah Depri Satriawan, yang merupakan Founder Freeletics Malang.
Sekilas tentang Freeletics, adalah olahraga yang menggabungkan weight lifting dengan kardio. Namun, weight lifting atau olahraga beban yang dilakukan oleh Freeletics tanpa menggunakan beban seperti barbel atau dumbell, melainkan beban yang digunakan adalah beban tubuh.
Olahraga beban yang dilakukan freeletics antara lain push up, sit up, pull up, plank dan olahraga lain yang dilakukan adalah lari.
Meskipun olahraga ini menggabungkan kardio dan weight lifting, namun manfaat dari freeletics lebih banyak kardio karena jumlah repetisi lebih banyak ketimbang menambah beban.
Ternyata olahraga ini cukup diminati dan komunitasnya telah banyak tersebar di berbagai daerah seperti Jogja, Jakarta, Bandung, Surabaya, Sidoarjo dan salah satunya juga di Malang.
Depri Satriawan, founder dari Freeletics Malang menceritakan bagaimana awal mula ia membentuk komunitas Freeletics Malang. Depri yang saat itu masih duduk di bangku kuliah ingin menjalani hidup sehat karena berat badannya yang sudah mencapai 100 kg. Karena hal itulah ia termotivasi untuk olahraga.
Namun, karena keterbatasan dana dan saat saat itu untuk pergi ke gym juga harus membayar apalagi menyewa jasa personal trainer, Depri mencari tahu olahraga apa yang lebih murah dan cocok untuk dirinya yang ingin menurunkan berat badan.
Setelah banyak mencari di internet, ia menemukan latihan yang cocok yaitu freeletics. Freeletics bisa ia lakukan di kamar kosnya. Latihan yang ia lakukan seperti sit up, push up, jumping jack, dan masih banyak lagi.
Setelah rutin melakukan olahraga freeletics, ternyata Depri berhasil menurunkan berat badannya. Teman-teman Depri mulai menyadari perubahan tubuh Depri dan mulai bertanya olahraga apa yang ia lakukan. Akhirnya Depri berhasil mengajak teman-temannya untuk melakukan freeletics.
Karena yang mengikuti freeletics mulai banyak, akhirnya beberapa teman Depri menyarankannya untuk membuat komunitas Freeletics dan terciptalah Freeletics Malang.
" Dari aku sendiri, lalu ada 3 orang, 4 orang, sekarang udah 100 orang. Tahun 2013 mulai latihan dan akhirnya 26 Desember 2014 akhirnya bikin freeletics Malang," terang Depri Satriawan.
Freeletics Malang punya jadwal latihan rutin setiap hari Rabu di Universitas Brawijaya dan Minggu di Car Free Day Ijen Malang.
Antusiasme peserta cukup banyak, paling banyak bisa mencapai 70 orang. Sekitar 20 orang member dan sisanya adalah orang yang ingin sekedar ikut latihan.
Untuk latihannya dilakukan body weight training seperti Squat, Push Up, Pull Up, Plank, dan lain-lain. Kemudian dilanjutkan dengan lari.
Saat melakukan body weight training, para instruktur akan melihat gerakan peserta, apabila ada gerakan yang kurang benar akan diluruskan sehingga peserta bisa mendapat basic gerakan yang sempurna.
" Kita benarkan dulu gerakan, kalau ada yang salah kita benerin. Karena banyak orang yang latihan push up, squat dan lain-lain secara asal, dan secara basic masih jauh. Di situ kita edukasi gerakan yang benar seperti apa.
Selain itu, komunitas freeletics juga kerap mengikuti berbagai event lari, gathering. Dan Setelah latihan biasanya mereka saling kumpul untuk sekedar sharing dan nongkrong sesama anggota di kafe.
Freeletics lebih menekankan kepada Body Weight yang menmanfaatkan berat badan sebagai beban. Gerakan latihan meliputi push up, pull up, sit up, dan lain-lain. Prinsip dari freeletics sendiri bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja dan gak harus ke tempat olahraga. Di rumah pun juga bisa dilakukan.
" Gak perlu waktu banyak. 5-10 menit sudah cukup," terang Depri.
Ternyata, ada alasan di balik melakukan body weight training dahulu sebelum olahraga lari. Depri mengatakan bahwa dengan melakukan gerakan body weight yang benar, maka ini akan menjadi modal agar bisa kuat saat menjalankan olahraga lain seperti lari, sepak bola, bela diri dan lain-lainnya.
Freeletics Malang ingin kembali meramaikan olahraga ini. Karena pandemi covid, peminat olahraga freeletics menjadi sedikit. Setelah pandemi, ingin membuat event-event olahraga untuk mengenalkan lagi olahraga Freeletics kepada masyarakat.
Selain itu, ingin membuat event lagi tidak hanya lari saja, tapi menggabungkan olahraga lari dengan body weights.
Selama mengelola freeletics, cerita yang cukup memorable adalah senang bisa membantu orang secara gratis. Pernah ada seorang member berusia 50 tahun yang dulu sering ke rumah sakit, setelah rutin ikut, ia jadi lebih sehat dan mulai jarang ke rumah sakit.
" Lalu pernah bikin seseorang bisa turun berat badannya karena ikut program kita, itu rasanya seneng banget," jelas Depri.
Salah satu cita-cita unik yang diinginkan Depri dalam mengembangkan Freeletics adalah ingin membuat event lari yang berbeda. Ia ingin menggabungkan lari dan weight training dalam satu event.
Selain itu, pria lulusan Universitas Brawijaya ini juga ingin membuat fight club di kota Malang. Ia mengatakan terinspirasi dari artis-artis Jakarta yang lagi booming-booming-nya melakukan tinju untuk menyelesaikan masalah.
" Aku pengin nanti orang-orang yang punya masalah diselesaikan dengan cara fight di atas ring, dengan begitu akan lebih aman karena kita akan menyediakan protector sekaligus wasit profesional," tuturnya.
Bagi kamu yang ingin sehat dengan cara yang lebih murah tanpa harus ke gym, kamu bisa join Freeletics Malang. Gak ada syarat khusus untuk gabung ke komunitas ini, cukup gabung latihannya sesuai jadwal, bawa matras dan air putih, dan ikut latihannya.
" Untuk jadwal ada di Instagram, ada kontak juga bisa tanya di situ. Join tinggal join aja gak ada syarat yang gimana-gimana," pungkasnya.