© Theguardian.com
Nama Nia Ramadhani menjadi topik hangat yang ramai diperbincangkan di jagat media sosial baru-baru ini. Bermula dari keterlibatannya sebagai host dalam acara TikTok Awards 2021 yang digelar pada 30 Januari 2021 silam.
Nia Ramadhani menjadi sorotan setelah penampilannya yang dianggap berantakan dalam membawakan acara. Terjun ke dunia hiburan sejak remaja, nyatanya Nia masih cukup kagok ketika harus menjadi host untuk acara awarding. Simpati mengalir pada rekan duetnya, Raffi Ahmad. Sebaliknya, Nia menerima banyak hujatan setelah penampilannya malam itu.
Apa yang sebenarnya terjadi pada Nia Ramadhani?
Berdasarkan video pendek yang menyebar, Nia Ramadhani sempat mengaku bahwa ia memiliki mata yang minus sehingga kesulitan untuk mengikuti gerak tulisan pada teleprompter.
" Dari awal segmen pertama, yang gue turun terus gue bilang gue nggak bisa kalau gini, kan gue sempet ngomong kan," ungkap Nia dalam acara 'Nyonya Boss'.
Mata minus memang bisa menjadi salah satu alasan besar. Namun ada kemungkinan kedua yang menyebabkan Nia tampil tak biasa malam itu, yakni karena demam panggung. Nia sendiri mengaku bahwa penampilan malam itu adalah perdana bagi dirinya untuk membawakan acara formal sehingga demam panggung jadi sesuatu yang tak bisa dihindari.
Dilansir dari kamus American Psychological Association, demam panggung merupakan wujud rasa cemas dan takut terhadap pencapaian yang akan seseorang dapat ketika tampil di muka umum.
Kecemasan ini muncul karena perasaan takut untuk tak memenuhi ekspektasi sehingga akhirnya mempengaruhi performa, entah dalam hal bicara, bermain musik, berakting, dan berbagai kegiatan penampil lain.
Dalam tingkatan yang lebih tinggi, demam panggung bisa menimbulkan serangan kecemasan dan bahkan serangan panik. Ketakutan terhadap kritikan orang lain yang mengaburkan fokus terhadap kinerja sendiri ini membuat demam panggung bisa digolongkan sebagai fobia sosial.
Lewat potongan video yang beredar luas di media sosial, wujud demam panggung pada diri Nia Ramadhani terlihat dari beberapa hal.
alasan kenapa bayaran Raffi Ahmad gede pic.twitter.com/VnWZu8vEIi
Misal saat ia terus menerus mendekat ke arah Raffi Ahmad, yang membuat Raffi berkali-kali menegaskan untuk menjaga jarak sesuai protokol kesehatan Covid-19. Gestur yang ditunjukkan Nia menyiratkan perasaan cemas sehingga secara tak sadar ia terus mendekat ke arah Raffi untuk mencari perlindungan.
Nia Ramadhani juga berkali-kali terlihat mengucapkan kata-kata yang tak jelas dan melantur. Kondisi ini merupakan ciri umum dari penampil yang sedang gugup. Gemetaran, kehilangan kata-kata, serta mulut dan tenggorokan yang mengering merupakan dampak dari psikis yang tertekan akibat demam panggung.
Bahkan, keluhan mata minus yang dilontarkan Nia Ramadhani bisa jadi juga merupakan efek dari demam panggung. Saat merasa stres dan cemas, tingkat adrenalin yang meninggi dapat menyebabkan tekanan pada mata sehingga mengaburkan pengelihatan. Kondisi inilah yang membuat mata minus Nia menjadi semakin kabur.
Lalu, bagaimana cara untuk meredakan demam panggung?
Kenyataannya, demam panggung sama sekali tak bisa dihilangkan. Sebelum tampil, perasaan tegang akan selalu muncul sebagai wujud akumulasi tanggung jawab atas ekspektasi sekeliling. Meski begitu, kita masih bisa mengontrol perasaan tegang itu agar tak terlalu menguasai diri.
Langkah utama adalah dengan selalu menempatkan diri pada posisi yang siap, yakni dengan banyak latihan. Selain itu fokuslah pada kinerja sendiri, bukan kemungkinan kesalahan apa yang akan kita perbuat. Coba hilangkan pikiran yang membuat kita meragukan diri sendiri. Terakhir, mengatur napas dan jeda menelan air liur akan membantu untuk kita menemukan tempo.
Apa yang terjadi pada Nia Ramadhani sejatinya bisa terjadi pada siapa saja yang akan tampil di depan umum. Oleh karena itu, lebih baik jadikan hal tersebut sebagai pelajaran sebelum kejadian yang sama menimpa diri kita sendiri secara langsung.
Tarik napas, buang napas, jangan tegang!