© Shutterstock
Salah satu ujian puasa Ramadan adalah ketika kita dituntut untuk tetap beraktivitas saat waktu makan dan minum jadi lebih terbatas. Jeda waktu makan minum yang hanya sedikit itu tentu harus dimaksimalkan.
Saat sahur dan berbuka, kita tak boleh hanya berpatok pada banyaknya makanan dan minuman yang dikonsumsi. Namun, kita juga perlu mempertimbangkan dari segi kandungannya.
Disampaikan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik dari RS Pondok Indah dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc, Sp.GK, poin terpenting agar Anda kuat beraktivitas di bulan Ramadan adalah dengan memastikan kebutuhan zat gizi harian terpenuhi pada waktu sahur danberbuka puasa.
" Anda perlu mengetahui kebutuhan energi total dalam sehari dan komposisi zat gizi makro Anda. Rata-rata setengah dari kebutuhan energi berasal dari karbohidrat, 30 persen dari lemak, dan 15 persen dari protein. Memilih jenis lemak yang baik dan mengurangi goreng-gorengan akan membuat tubuh lebih bugar," kata Tirta.
Tirta juga mengingatkan untuk memilih sumber karbohidrat yang berasal dari bahan karbohidrat kompleks dan sedapat mungkin hindari karbohidrat sederhana, seperti gula dan sirup.
" Menu sahur yang disarankan adalah menu lengkap gizi dengan protein dan serat yang cukup,mengandung lemak baik, seperti alpukat, dan upayakan tanpa pengolahan makanan dengan digoreng, juga kurangi makanan yang tinggi garam karena dapat membuat Anda lebih haus ketikaberpuasa," jelasnya.
Selanjutnya, saran dia, tidak perlu terlalu banyak mengonsumsi menu sahur, 30 – 40 persen dari kebutuhan energi harian sudah cukup.
Reporter: Fitri Syarifah
Sumber: Liputan6.com