© Shutterstock
Setelah mengonsumsi petai, jengkol, durian atau makanan berbau menyengat lainnya, biasanya urine akan langsung berbau menyengat. Hal ini menandakan kalau konsumsi makanan tertentu berhubungan dengan bau badan.
Hal yang sama pun akan berlaku kalau kamu sedang mengonsumsi obat, misalnya antibiotik atau antidepresan. Kenapa ya, konsumsi antibiotik bikin bau badan?
Waktu demam, umumnya kamu akan mengeluarkan lebih banyak keringat. Kenaikan volume keringat yang keluar dari kelenjar apokrin di ketiak itulah yang bisa jadi penyebab bau badan. Terlebih, kalau ada banyak bakteri di tubuh, bau badan pun akan semakin menyengat.
Sementara, ada juga yang mengatakan bahwa bau badan bisa terasa lebih menyengat saat tengah mengonsumsi obat-obatan. Konsumsi obat memang bisa menjadi faktor perubahan proses metabolisme, sehingga berpengaruh terhadap bau badan.
Untuk antibiotik, belum banyak penelitian yang secara gamblang mengatakan obat jenis ini bisa menyebabkan bau keringat lebih menyengat. Tapi, sudah terbukti bahwa antibiotik bisa membuat urine berbau obat dan menimbulkan bau napas yang tidak sedap.
Beberapa jenis antibiotik, khususnya yang mengandung penisilin, berasal dari jamur. Nah, jamur itu dapatbisa berada di urine dan menimbulkan bau yang tidak enak. Tapi tenang, saat kamu berhenti mengonsumsinya, efek samping antibiotik tersebut akan segera hilang.
Bau badan akibat konsumsi obat bisa dicegah dengan cara yang sama seperti pada umumnya:
Saat kamu sakit dan mengonsumsi obat-obatan, produksi keringat dari kelenjar memang akan meningkat. Hal itu bisa menjadi faktor penyebab bau badan dan bau mulut. Jadi, memang sangat wajar dan manusiawi ya!
Semoga informasi ini bermanfaat!