© Hackensackmeridianhealth.org
Pandemi Covid-19 menuntut kita sebagai manusia untuk lebih waspada agar tak terpapar. Salah satu usahanya adalah dengan senantiasa mengenakan masker sebagai bagian dari protokol kesehatan.
Masker medis jadi jenis yang dianjurkan untuk menghindari droplet yang menyebarkan virus corona. Meski begitu, rupanya ada dua jenis bahan masker medis yang berbeda yang perlu kita kenali agar dapat memilih, mana masker yang tepat untuk dipakai sehari-hari.
Dalam temu media virtual pada Minggu (4/4) lalu, Pelaksana Tugas Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Arianti Anaya, menjelaskan tentang perbedaan dua jenis masker medis, yakni masker medis bedah dan masker medis respirator.
" Masker bedah berbahan material berupa Non-Woven Spunbond , Meltblown Spunbond (SMS) dan Spundbond, Meltblown, Meltblown, Spundbond (SMMS)," terang Arianti.
" Masker tersebut digunakan sekali pakai (single use) dengan tiga lapisan. Penggunaannya loose fit, artinya menutupi mulut dan hidung," imbuhnya.
Beda masker bedah, beda pula dengan masker respirator. Masker yang lebih dikenal sebagai masker N95 dan KN95 ini memiliki bahan yang lebih tebal, yakni berupa polypropylene dan electrete/charge di lapisan tengah.
" Masker jenis ini memiliki kemampuan filtrasi yang lebih baik dibandingkan masker bedah," ujar Arianti.
" Biasanya, masker respirator digunakan oleh pasien yang kontak langsung dengan pasien Covid-19. PAra tenaga kesehatan yang kontak langsung dengan pasien Covid-19 juga selalu menggunakan masker respirator," Arianti menambahkan.
Pengenalan jenis-jenis masker memang perlu dilakukan agar kita dapat memilih sesuai dengan kebutuhan. Pun demikian dengan cara penggunaannya yang harus sesuai dengan standar.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengingatkan tentang penggunaan masker standar, yakni masker yang minimal terdiri dari tiga lapis. Cara pemakaiannya pun harus menutupi hidung dan mulut.
" Pastikan kita menggunakan masker sesuai dengan standar. Kita ketahui bersama bahwa masker ini akan memberikan perlindungan terhadap tertularnya virus Corona," saran Nadia.
" Apapun bentuk maskernya selama penggunaan masker tidak memenuhi syarat, maka risiko penularan virus Corona akan terjadi. Pastikan masker mampu menutup mulut dan hidung, tanpa ada celah yang terbuka, sehingga bentuk penularan droplet bisa terhindar kepada diri kita maupun orang lain," pungkasnya.
Selain hal-hal di atas, kita juga harus memperlakukan masker dengan benar. Hinari menyentuh masker dengan tangan dan selalu bawa masker cadangan. Jika Diazens menggunakan masker kain, jangan lupa untuk rutin menggantinya setiap maksimal 4 jam.
Reporter: Fitri Haryanti Harsono
Sumber: Liputan6.com