© Shutterstock
Mungkin kalian menganggap bahwa nangis darah hanya ada di film atau drama-drama, tapi sebenarnya nangis darah itu beneran ada. Ya, meskipun jarang terjadi sih. Kalau beneran ada, sebenarnya apa penyebabnya? Kenapa bisa nangis darah?
Melansir dari Mentalfloss.com, nangis darah disebut dengan hemolacria. Ialah kelainan yan sangat langka yang bisa membuat air mata, atau bahkan seluruhnya, berubah menjadi darah.
Kasus orang yang menangis darah sudah ditemukan sejak abad-16. Sekarang dokter sudah memahami lebih baik kenapa nangis darah bisa terjadi. Tapi tetap saja, hal ini sebenarnya masih menjadi misteri.
Dalam beberapa kasus, orang yang menangis darah adalah wanita yang menstruasi. Kasus yang tercatat adalah ada di abad ke-16, Antonia Brassavola seorang dokter Italia mencatat ada seorang biarawati yang nangis darah saat mens.
Ada juga seorang dokter bernama Flemish di tahun 1581 yang menulis tentang gadis berusia 16 tahun. Ia merawatnya dan menemukan aliran darahnya mengalir ke seluruh mata, dan sebagai tetesan air mata darah, bukan melalui rahim.
Ternyata, penelitian di tahun 1991 kemudian, mengungkapkan bahwa mestruasi memang berkontibusi pada hemolacria okultisme. Ada 125 subjek sehat, 18 persen wanita subur punya sedikit darah di air mata mereka, sementara wanita hamil hanya 7 persen, 8 persen pada pria, dan wanita pasca menopause tidak punya.
Hal ini membuat para ilmuan menyimpulkan bahwa hemoclaria gaib pada wanita subuh disebabkan oleh hormon.
Namun tentu saja tak hanya perubahan hormon yang menyebabkan air mata jadi darah. Bisa juga karena cedera kepala, tumor, pembekuan darah, robekan pad salurah air mata. Bisa juga disebabkan oleh infeksi umum seperti konjungtivitis.
Jadi ketika ada pasien yang mengeluh nangis darah, dokter biasanya akan mencari apakah ada tumor, konjungtivitis, atau bahkan robekan di saluran mata.
Wah, jadi gitu guys. Semoga nangis darah nggak pernah terjadi pada kita, ya!
