© Jasonlindsey.com
Puasa bagi orang tua kerap dipertanyakan hukum dan ketentuannya. Namun sebagian besar lansia memang mengalami penurunan kesehatan. Hal ini lah yang membuat banyak orang berfikir jika lansia tidak seharusnya berpuasa lagi.
Menurut riset dalam “Effect of Ramadan Fasting on Postural Balance and Attentional Capacities in Elderly People”, Kondisi fisik seorang lansia secara umum berbeda dengan seorang dewasa muda. Oleh karena itu, manula harus menimbang-nimbang beberapa risiko, di antaranya penurunan keseimbangan tubuh.
Riset itu dilakukan 4 kali, yakni pada 1 minggu sebelum Ramadan, minggu kedua bulan Ramadan, minggu keempat bulan Ramadan, dan 3 minggu setelah Ramadan. Dari pengukuran waktu reaksi terhadap responden, Laatar, dkk. mendapati bahwa puasa selama Ramadan mempengaruhi keseimbangan dan konsentrasi lansia yang membuat mereka berpotensi terjatuh.
Berdasarkan studi yang dipaparkan dalam Journal of Nutrition, Health, & Aging tersebut, mereka mengetahui bahwa waktu tiga minggu setelah Ramadan ternyata tak bisa mengembalikan efek puasa tersebut.
Tiap lansia memang memiliki kondisinya kesehatannya masing-masing. Berpuasa memang secara tak langsung akan mengurangi asupan nutrisi bagi tubuh.
Namun selama seorang lansia masih dalam kondisi sehat, ia diperbolehkan berpuasa. Kalaupun ia sedang sakit, puasa Ramadhan bagi lansia masih diperbolehkan.
Yang penting adalah, penyakit yang dimiliki masih bisa terkendali ya.