© Shutterstock
Saat mengalami luka, beberapa ada yang menutupnya memakai perban atau plester. Tapi, tidak sedikit juga yang membiarkan luka itu tetap terbuka. Hal tersebut dikarenakan beberapa orang beranggapan bahwa luka yang dibiarkan terbuka lebih cepat kering sehingga lebih cepat sembuh.
Tak heran, kalau topik ini masih menjadi perdebatan di masyarakat. Jadi, luka lebih cepat sembuh kalau menerapkan cara yang mana nih? Ketahui jawabannya di bawah ini, ya!
Sebagian orang percaya bahwa luka, misalnya setelah terjatuh, lebih baik dibiarkan terbuka daripada ditutup menggunakan plester. Alasannya, karena udara menjadikan luka mengeringkan sehingga cepat pula sembuhnya, dibandingkan luka yang tertutup oleh plester.
Nyatanya, membiarkan luka terekspos itu ternyata tidak benar. Justru penting untuk menutup luka dengan plester atau perban agar tidak terkena udara dari luar.
Setelah luka dibersihkan dengan air mengalir, disarankan ditutup memakai plester dengan tujuan menjaga luka tetap bersih. Pasalnya, udara tidak selamanya bersih bahkan bisa saja terdapat kuman atau debu yang bisa membuat luka infeksi dan jadi lebih lama untuk sembuh.
Selain itu, menutup luka dengan plester bisa mencegah luka terkena gesekan dengan pakaian.
Banyak yang menganggap plester membuat luka jadi lembap. Memang benar, kulit yang ditutup oleh plester menjadi lebih lembap karena berkurangnya paparan udara dengan kulit yang luka. Tapi, kelembapan inilah yang justru membuat kulit lebih cepat sembuh. Bagaimana bisa?
Melansir Cleveland Clinic, area luka yang lembap membuat sel-sel kulit baru dan sel kulit sekitarnya tetap hidup. Selain itu, plester juga menjaga luka dari kuman dan debu yang ada di udara.
Jadi, anggapan bahwa luka lebih cepat sembuh kalau dibiarkan terbuka adalah mitos. Sebaiknya, luka ditutup menggunakan plester atau perban ya.
Semoga informasi di atas bermanfaat!