©healthline.com
Saat ini media sosial sering dikaitkan dengan tingkat stress yang kita miliki. Berbagai penelitian menunjukkan jika media sosial dapat membuat kita menjadi depresi, anxiety, kurang percaya diri, menurunkan kualitas tidur dan sebagainya. Lalu bagaimana media sosial dapat membuatmu jadi FOMO?
FOMO atau Fear of Missing Out
Fear of Missing Out (FOMO) atau rasa takut akan ketinggalan merupakan suatu gangguan mental yang disebabkan oleh media sosial. Apa kamu sudah pernah mendengarnya?
Penelitian ini pertama kali kembangkan oleh Dr. Andrew K. Przybylski dan sudah tercantum dalam kamus Oxford English pada 2013.
Rasa takut akan ketinggalan ini berkaitan dengan media sosial karena kini banyak dari kita yang tanpa sadar telah candu media sosial. Kita memberikan informasi seputar kehidupan kita, mendapatkan informasi seputar kehidupan orang lain hingga berbagai macam informasi lainnya baik itu tren, berita atau entertainment melalui media sosial.
Jadi apa kita perlu berhenti menggunakan media sosial?
Tentu tidak dan tentu kamu tidak ingin. Karena apalah artinya hidup ini tanpa sosial media. Namun kamu perlu memahami beberapa tips ini untuk mengurangi frekuensi FOMO mu.
Penelitian menunjukkan jika rata-rata orang di seluruh dunia menghabiskan waktu untuk media sosial sebanyak 2 jam 30 menit perharinya. Sedangkan menurut penelitian the journal of social media and sclinical psychology, menggunakan media sosial hanya selama 30 menit perhari dapat membuat kesehatan mentalmu terjaga, dan terjauh dari FOMO.
Ketika kamu terus menerus membuka media sosial, bahkan tidak dapat berhenti. Maka kamu perlu memiliki kontrol diri. Segera jauhi media sosial untuk beberapa waktu.
Kamu dapat menjauhkan diri dari gadgetmu untuk beberapa saat, melog out akun medsos mu, ataupun menonaktifkan akun.
Ketika kamu sering membuka media sosial, tentu kamu tidak dapat melakukan kegiatan sosial. Maka kamu perlu menemukan kegiatan-kegiatan yang dapat kamu lakukan tanpa perlu membuka media sosialmu.
FOMO dapat dialami kita semua tanpa sadar. Kita perlu memiliki self control yang baik agar media sosial tidak berdampak bagi kesehatan mental kita.
Jadi, sudah siap mengurangi penggunaan media sosial mu?