© Shutterstock.com
Tempe dan Tahu merupakan salah satu makanan khas nusantara. Makanan yang berasal dari kedelai ini disukai berbagai kalangan, baik itu orang dewasa maupun anak-anak.
Selain memiliki gaya hidup dan pola makan yang sehat, makanan hasil dari fermentasi kedelai seperti tempe dan tahu disebut dapat membuat panjang umur atau mengurangi resiko kematian dini. Kok bisa ya?
Penurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020 ini di jurnal medis BMJ, mengungkapkan jika mengonsumsi lebih banyak protein dapat menambah panjang umur seseorang. Rupanya ada kaitan antara protein dan rentang umur.
Mengonsumsi makanan tinggi protein diketahui dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker. Menurut CDC, kedua penyakit tersebut adalah penyebab kematian paling tinggi di Amerika Serikat.
Michelle Routhenstein, RD, ahli diet kardiologi preventif di New York City mengungkapkan hal itu dikarenakan protein nabati diisi dengan banyak nutrisi yang membantu mengoptimalkan kesehatan pembuluh darah. Seperti yang diketahui, tahu, tempe dan makanan yang berasal dari kacang-kacangan lainnya memiliki kandungan protein yang tinggi.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal medis BMJ, mengikuti diet dan kesehatan 92.915 pria dan wanita Jepang berusia rentang 45 hingga 74 selama kurang lebih 15 tahun. Selama itu, 13.303 peserta di antaranya meninggal dunia.
Peneliti mengontrol komponen diet, hipertensi, diabetes, merokok, asupan alkohol, dan faktor-faktor lainnya. Lalu para peneliti menemukan bahwa dibanding mereka yang asupan kedelai fermentasinya lebih rendah, mereka yang mengonsumsi lebih banyak memiliki risiko kematian dini lebih rendah 10 persen.
Nah jadi, karena kandungannya yang bermanfaat baik bagi tubuh, tempe dan tahu dapat disebut sebagai makanan yang membuat panjang umur. Yuk makan tahu dan tempe, digoreng dadakan ala tahu bulat enak nih!