© Liputan6.com
Juru bicara penanganan Covid-19 kembali menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap demam berdarah dengue (DBD) di tengah pandemi virus corona yang tengah kita hadapi.
Pernyataan ini disampaikan Yuri dalam konferensi persnya di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana hari Selasa sore kemarin.
"Apabila ini kemudian terjadi bersamaan dengan infeksi COVID-19, maka angka kesakitan akan semakin meningkat," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan ini, ditulis Rabu (22/4/2020).
"Akan terlihat kecenderungan penderita COVID-19 yang meninggal adalah pada usia yang masih muda," kata Yuri.
Yuri mengatakan jika resiko DBD menngkat ketika memasuki musim pancaroba. Karena hal ini lah ia tak hentinya menghimbau agar masyarakat melakukan tindakan pencegahan DBD di rumah dengan berbagai cara yang memungkinkan.
" Lakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah kita bersama keluarga kita," ujarnya
Kita dapat mencegah DBD dari rumah dengan gerakan 3 yaitu menutup, menguras dan mengubur.
Kita perlu secara rutin menguras dan membersihkan tempat penyimpanan sampah air, menutup penampungan air, serta membuat atau mendaur ulang barang bekas agar tidak menjadi tempat penampungan air. Dengan begitu, tidak akan ada tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak di sekitar rumah kita.
Sebagai negara tropis, tingkat pasien DBD masih terus tinggi di tiap tahunnya. Penyakit yang disebarkan melalui gigitan nyamuk ini memang dapat berakibat fatal jika tidak diobati secepatnya.
Karena itu, di tengah kondisi pandemi ini kita juga wajib tetap waspada terhadap bahaya DBD.
Jadi karantina di rumah bukan berarti kita dapat terhindar dari penyakit DBD ya. Kita juga perlu menjaga kebersihan di dalam dan sekitar rumah. Stay health!