©medicalnewstoday.com
Soft lense memang jadi salah satu alat yang mempermudah pengelihatan kita. Dibandingkan dengan kacamata, penggunaan softlens lebih aman untuk digunakan dalam melakukan aktifitas yang banyak gerak.
Menurut penelitian, rata-rata pengguna softlens ada di umur 25 hingga 44 tahun.
Terdapat berbagai merek softlens yang ada di pasaran, ada yang dijual dengan harga murah ataupun mahal.
Softlens dapat digunakan untuk kita yang rabun dekat, rabun jauh, dan astigmatisme. Meski saat ini nggak sedikit orang yang memakai softlens untuk kecantikan saja.
Namun softlens merupakan lensa cekung yang sangat ringkih dan sensitif, begitupun dengan mata kita. Karena itu softlense dapat berbahaya untuk mata jika salah penggunaan. Dilansir dari healthline.com, penggunaan softlense dapat menyebabkan rasa terbakar, menyengat, mata merah, pembengkakan hingga sakit mata. Namun dalam beberapa kasus, pemilihan dan penggunaan softlense yang kurang pas dapat menyebabkan kebutaan.
Our fantastic Fight for Sight supporter, Nick Humphreys, is raising awareness of the need for correct contact lens care and clearer information on contact lens packaging, after losing his sight in one eye to Acanthamoeba keratitis: https://t.co/ooUYXWlyYF #ContactLenses #AK
Salah satunya adalah Nick Humphreys asal Inggris ini. Ia tidak pernah melepas softlens-nya meskipun saat ia mandi. Hingga akhirnya ia terkena penyakit Acanthamoeba keratitits. Yaitu sebuah infeksi parasit yang langka pada kornea mata. Karena itu penting bagi kita untuk mengetahui aturan dalam penggunaan softlens.
Softlens emang bisa membuat aura kita lebih terpancar, apalagi ketika sedang ngobrol denganseseorang. Tapi kita juga perlu mengingat kalau softlens sangat sensitif, jadi kita perlu hati-hati dalam menggunakannya ya!