© 2021 Shutterstock/goffkein.pro
Data Internationa Diabetes Federation menyebut bahwa Indonesia berada di peringkat ke-7 dari 10 negara dengan penderita diabetes tertinggi di dunia. Prevelansinya mencapai 6.2 persen di tahun 2020 lalu. Artinya, ada lebih dari 10.8 juta penduduk Indonesia menderita penyakit ini. Dan angka ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan.
Salah satu dampak penyakit diabetes yang paling sering terlihat dan nggak boleh disepelekan yaitu luka yang tak kunjung sembuh. Penderita diabetes cenderung kesulitan menyembuhkan luka pada tubuh. Bila tak tertangani, luka bisa terus menyebar, menjadi infeksi, hingga tak jarang berakhir dengan amputasi.
Mengapa ini bisa terjadi?
Melansir Halodoc, ada beberapa faktor penyebab luka pasa penderita diabetes susah sembuh, terutama bila terjadi pada tangan dan kaki. Ini berawal dari tingginya kadar gula dalam darah yang tak terkendali dan berlanjut pada kerusakan saraf-saraf di tubuh dan pembuluh darah di arteri. Kondisi ini disebut dengan istilah neropati diabetik.
Akibat saraf yang rusak tersebut, penderita diabetes kadang tak menyadari saat tangan atau kakinya terluka. Yup, nggak ada sinyal sakit yang terkirim ke otak. Di lain sisi, kadar gula darah yang tinggi membuat pembuluh darah arteri mengeras dan juga menyepit. Akibatnya, aliran darah dari jantung menuju ke seruh bagian tubuh jadi terhambat, tak terkecuali pada bagian tubuh yang terluka tersebut.
Terus apa yang selanjutnya terjadi? Penyempitan arteri membuat suplai darah ke bagian luka jadi terhalang. Padahal agar bisa sembuh, luka-luka tersebut kudu mendapat nutrisi yang cukup, dan itu didapat dari aliran darah yang lancar. Lambat laun, jaringan yang tak mendapat nutrisi akan mengalami trauma, sulit menutup dan tak bisa memperbaiki kerusakannya dengan cepat.
Pada akhirnya luka akan tetap terbuka dan basah serta mungkin saja bertambah besar dan makin parah. Terus karena penderita yang nggak menyadari keberadaan luka, mereka mungkin nggak segera mengobatinya. Kombinasi penyembuhan yang lambat dan mati rasa di area tersebut meningkatkan risiko infeksi secara signifikan.
Faktor lain adalah karena daya tahan tubuh mereka yang sedang melemah. dr. Asquel Getaneh, seorang dokter dari Amerika Serikat menyebut bahwa kadar gula darah yang tinggi membuat sel imun jadi lemah. Saat terjadi luka, sel imun ini nggak bisa memperbaiki luka dengan cepat.
Nah, untuk kamu yang mengidap diabetes atau memiliki riwayat penyakit tersebut, penting banget untuk menjaga diri biar nggak terkena luka sedikitpun. Bila sudah terjadi, segera obati dan konsultasikan dengan dokter ya!
Pas banget nih Halodoc bakalan mengadakan webinar zoom tentang luka pada diabetes. Webinar bertema " Benarkah Luka Pasien Diabetes Susah Sembuh" bakalan digelar pada Kamis, 23 September 2021 pada jam 11.00 sampai 12.00, menghadirkan narasumber Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Halodoc dr Putri Farissa M, Sp.PD, dan mom influencer Marika
Peserta yang mendaftar nggak cuman mendapatkan materi tentang kondisi kesehatan tersebut, tapi juga berkesempatan buat tergabung dalam whatsapp grup dan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli di bidangnya. Wah, kapan lagi nih? Segera gabung yuk agar luka diabetes tak terlambat ditangani.
Jangan sampai terlewat ya! Segera daftarkan diri di link berikut dan download aplikasi Halodoc di Playstore atau App Store sekarang juga!